Perusahaan BUMN Indonesia Dinilai Punya Kapasitas Bersaing di Tingkat Global
Fahmy Radhi menilai Perusahaan BUMN Indonesia memiliki kapasitas untuk bersaing di tingkat global.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat ekonomi dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Fahmy Radhi menilai Perusahaan BUMN Indonesia memiliki kapasitas untuk bersaing di tingkat global.
Ia mencontohkan keberhasilan PT PLN yang kembali masuk dalam jajaran Fortune Global 500 Tahun 2025 dengan menduduki peringkat ke-469.
"Masuknya PLN ke dalam Fortune Global 500 bukan hanya prestasi korporasi, tetapi juga integritas. Hal itu mencerminkan keberhasilan transformasi menyeluruh yang telah dijalankan PLN selama beberapa tahun terakhir," ujar Fahmy.
Baca juga: Pertamina Sabet Top 6 Innovators dalam SDG Innovation Accelarator for Young Professionals 2025
Fahmy Radhi adalah seorang akademisi dan pengamat ekonomi terkemuka dari Universitas Gadjah Mada (UGM).
Peraih gelar Ph.D. Ekonomi – University of Newcastle, Australia ini dikenal luas sebagai dosen di Sekolah Vokasi UGM dan memiliki spesialisasi di bidang ekonomi energi, manajemen teknologi, dan kebijakan publik.
Menurut Fahmy, keberhasilan tersebut menunjukkan bahwa perusahaan BUMN Indonesia memiliki kapasitas untuk bersaing di tingkat global. Pencapaian PLN membuktikan bahwa tata kelola yang kuat, strategi bisnis yang adaptif, serta inovasi teknologi dapat membawa BUMN naik kelas dan memainkan peran strategis dalam perekonomian dunia.
“Transformasi yang dilakukan PLN, termasuk digitalisasi end-to-end, efisiensi operasional, serta komitmen terhadap transisi energi menuju Net Zero Emissions (NZE), merupakan langkah tepat yang menjawab tantangan energi masa depan,” tambahnya.
Baca juga: Pertamina Lubricants Tampilkan Solusi Pelumasan Maritim di INAMARINE 2025
Fahmy juga menyoroti capaian kinerja PLN sepanjang tahun 2024 yang mencatat pendapatan Rp545,4 triliun.
Kinerja tersebut, kata dia, menunjukkan pertumbuhan yang sehat dan berkelanjutan, sekaligus menjadi fondasi kuat bagi PLN untuk terus memperluas pengaruhnya di ekosistem energi global.
Fahmy juga menjelaskan keberhasilan PLN dalam menjaga aspek finansial secara berkelanjutan di tengah berbagai tantangan adalah dampak dari integritas dalam perusahaan.
Apa Itu Fortune Global 500?
Fortune Global 500 adalah daftar tahunan yang disusun oleh majalah Fortune, berisi 500 perusahaan terbesar di dunia berdasarkan pendapatan tahunan mereka.
Berbeda dari Fortune 500 yang hanya mencakup perusahaan di Amerika Serikat, daftar ini mencakup perusahaan dari berbagai negara dan sektor industri.
Ringkasan singkat mengenai kriteria, cakupan hingga sektor dominan:
Kriteria: Perusahaan publik dan swasta dari seluruh dunia yang bisa masuk dalam daftar ini adalah yang memiliki pendapatan tertinggi dalam satu tahun fiskal.
Cakupan Global: Fortune Global 500 mencakup perusahaan dari 36 negara dan 243 kota, seperti Beijing, Tokyo, New York, Shanghai, dan London.
Sektor Dominan: Keuangan, energi, otomotif, teknologi, dan kesehatan menyumbang 60 persen dari total perusahaan dan 66?ri total pendapatan.
Fahmy berharap PLN tidak berhenti pada capaian ini saja, melainkan terus meningkatkan kualitas layanan, mempercepat adopsi energi terbarukan, serta menjaga integritas dalam menjalankan fungsi sosial sebagai penyedia listrik bagi seluruh rakyat Indonesia.
“Prestasi ini harus dijadikan pijakan untuk terus bergerak maju. PLN telah membuktikan bahwa BUMN Indonesia mampu menjadi pelopor, bukan sekadar pengikut dalam percaturan ekonomi global,” tutup Fahmy.
Erick Thohir Jadi Menpora, Mensesneg Prasetyo Hadi Jawab soal Posisi Menteri BUMN yang Kosong |
![]() |
---|
Pengacara Keluarga Kacab Bank BUMN Minta Penyidik Terapkan Pasal Pembunuhan Berencana |
![]() |
---|
Baru Jadi Menpora, Erick Thohir Canda: Bulutangkis dan Renang Lagi Biar Badan Kurus |
![]() |
---|
Keluarga Mohamad Ilham Pradipta Ajukan Perlindungan ke LPSK |
![]() |
---|
Erick Thohir Jadi Menpora: Komisi X DPR Tunggu Gebrakan Nyata |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.