Buka Program Gen Matic, Menko Airlangga Dorong Transformasi Digital, Perkuat Kapasitas ASN Muda
Pentingnya penguasaan konten digital, big data, kecerdasan buatan (AI), dan analisis data oleh ASN.
Penulis:
Wahyu Aji
Editor:
Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah terus mempercepat transformasi digital dalam sektor pelayanan publik, salah satunya melalui peningkatan kapasitas Aparatur Sipil Negara (ASN) di bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
Upaya ini bertujuan menciptakan birokrasi yang adaptif, responsif, dan selaras dengan perkembangan zaman.
Langkah strategis ini diwujudkan melalui berbagai inisiatif seperti pelatihan digital, kolaborasi lintas sektor, serta pemanfaatan platform teknologi guna mendukung ASN dalam mengintegrasikan TIK ke dalam proses kerja.
Baca juga: Gabung OECD, Indonesia Bisa Ikut Serta dalam Menentukan Arah Kebijakan Global
Hasilnya, kualitas pelayanan publik meningkat dan peran ASN sebagai agen perubahan digital pun semakin diperkuat.
“Saya senang melihat semangat ASN muda yang memanfaatkan ruang Kemenko Perekonomian untuk pelatihan digital. Generasi ini berbeda—mereka penuh semangat dan siap menjadi motor utama transformasi digital pemerintah,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara “Gen Matic (Generasi Melek Teknologi) ASN × TikTok Shop by Tokopedia”, Rabu (30/7/2025).
Program Gen Matic ASN diikuti oleh sedikitnya 170 peserta muda dari 10 kementerian dan lembaga.
Program Gen Matic (Generasi Melek Teknologi) adalah inisiatif pemerintah Indonesia untuk mendorong transformasi digital di sektor pelayanan publik, khususnya bagi ASN muda.
Inisiatif ini dirancang untuk membentuk ASN yang tech-savvy, inovatif, dan mampu beradaptasi dengan kebutuhan zaman dalam memberikan pelayanan publik.
Airlangga juga menyoroti pentingnya ekonomi digital sebagai motor penggerak pertumbuhan nasional yang inklusif dan berkelanjutan.
Dia menyebutkan bahwa kontribusi sektor digital terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) telah mencapai 8 persen, dan ditargetkan meningkat menjadi 9–10 persen tahun ini.
E-commerce menjadi penyumbang terbesar, menyumbang sekitar 72 persen dari total ekonomi digital Indonesia.
“Di era sekarang, mendorong pertumbuhan ekonomi tidak bisa lepas dari ekonomi digital. Indonesia merupakan pasar digital terbesar di ASEAN, dengan potensi mencapai 600 miliar dolar AS pada 2030,” tambahnya.
Namun demikian, tantangan masih ada.
Dalam empat tahun terakhir, jumlah tenaga profesional di bidang TIK baru mencapai 0,8 persen dari total angkatan kerja nasional. Karena itu, peningkatan talenta digital menjadi agenda mendesak.
Airlangga menegaskan pentingnya penguasaan konten digital, big data, kecerdasan buatan (AI), dan analisis data oleh ASN.
Ia mendorong peserta pelatihan untuk aktif berinovasi, berkolaborasi, dan memanfaatkan keterampilan digital guna memperkuat pelayanan publik yang inklusif dan adaptif.
“ASN generasi Z harus melek teknologi, cakap membuat konten, dan mampu mengoptimalkan platform digital—bukan hanya untuk pengembangan diri, tetapi juga untuk memperluas jangkauan program-program pemerintah,” pungkasnya.
Mencari Laptop AI yang Stylish dan Andal? ASUS Vivobook S14 S3407QA |
![]() |
---|
Trader Pemula Perlu Hindari Jebakan Cepat Kaya, Bisa Pakai Panduan Asisten AI |
![]() |
---|
Anggota Komisi I DPR: Usulan Satu Orang Punya Satu Akun Bisa Jadi Kunci Perangi Kejahatan Anonim |
![]() |
---|
4 Langkah Mudah Buat Meme Viral Dua Lipa Pakai Jersey Bola di Gemini AI, Prompt-nya Dijamin Jitu! |
![]() |
---|
Presiden Prabowo Panggil Sejumlah Menteri ke Istana Bahas Masalah Energi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.