Senin, 29 September 2025

Proyek MRT Rute Medan Satria Bekasi-Tomang Jakarta Barat Mulai Tahun Depan

Proyek MRT Medan Satria-Tomang akan menghubungkan rute sepanjang 25 kilometer.

Warta Kota/Yulianto
PROYEK MRT - Aktivitas pekerja pada area proyek pembangunan MRT Fase 2 di kawasan Glodok, Gajah Mada, Jakarta Barat, Selasa (16/1/2024). 

 


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Proyek Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta Timur-Barat fase 1 tahap 1 Tomang-Medan Satria mulai dibangun 2026.

Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) Tuhiyat menjelaskan, proyek tersebut akan menghubungkan antara Medan Satria, Bekasi dengan Tomang, Jakarta Barat, sepanjang 25 kilometer.

"Tahun depan kami melakukan konstruksi dari timur ke barat, Medan Satria sampai Tomang," ujar Tuhiyat di Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta, Kamis (24/7/2025).

Proyek MRT ini selanjutnya akan diteruskan ke arah Kembangan. Rute MRT ini dirancang menggunakan sistem jalur campuran, yaitu gabungan antara jalur layang dan bawah tanah, atau elevated dan underground. Pihaknya, menargetkan keseluruhan proyek rampung di 2032.

"Tapi ada opsi beroperasi secara bertahap," katanya.

Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta (Perseroda) Weni Maulina mengungkapkan, proyek pembangunan MRT Timur-Barat akan dimulai pada 2026. Weni bilang proyek yang menghubungkan Medan Satria, Bekasi hingga Tomang ini baru saja melakukan tender dengan skala internasional.

Sementara untuk pemilihan lokasi ground breaking direncanakan akan dilakukan di sekitaran Thamrin - Kwitang.

Meski demikian, Weni bilang, saat ini pihaknya sudah mulai melakukan pembebasan lahan dan juga menyiapkan relokasi utilitas yang perlu dilakukan sebelum melakukan groundbreaking. 


“Jadi tahun ini kami juga akan menyiapkan relokasi utilitas yang perlu dilakukan sebelum pembangunan fisik,” ujarnya beberapa waktu lalu.

Baca juga: Groundbreaking Proyek MRT Fase 1 Tomang-Medan Satria Dimulai Agustus 2024


Weni Maulina mengatakan proyek pembangunan Medan Satria-Tomang membutuhkan dana sebesar Rp 50 triliun. Nilai investasi itu akan dialokasikan untuk pembangunan fisik yang mencakup 24,5 kilometer (km) jalur, 21 stasiun, dan satu depo kereta di Rorotan.

“Untuk investasi, nilai investasinya itu sekitar Rp 50 triliun,” ujarnya.

 

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan