Trump Terapkan Tarif Timbal Balik
Menko Airlangga Sebut Tarif Impor Trump 19 Persen Sudah Final: Tak Revisi Lagi, Terendah di ASEAN
Kamboja mendapatkan tarif impor sebesar 36 persen, Myanmar 40 persen, Laos 40 persen, serta Thailand 36 persen.
Penulis:
Nitis Hawaroh
Editor:
Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tarif impor perdagangan Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia turun menjadi 19 persen.
Tarif ini dinilai terendah dibandingkan negara-negara ASEAN.
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, penerapan tarif resiprokal sebesar 19 persen sudah final atau tidak lagi mengalami revisi.
Sebab jika mengacu pada tarif awal, Presiden AS Donald Trump memberikan tarif resiprokal untuk Indonesia sebesar 32 persen.
Baca juga: Asosiasi Panel Surya AS Minta Impor dari Indonesia Dikenakan Tarif
Namun, setelah pemerintah melakukan negosiasi tarifnya turun menjadi 19 persen.
"Kalau kami lihat angka-angka itu adalah angka yang terendah dibandingkan negara ASEAN yang lain, di mana Vietnam dan Filipina itu sampai saat sekarang adalah 20 persen," kata Airlangga di Gedung Ali Wardhana, Senin (21/7/2025).
Airlangga mengatakan, tarif resiprokal untuk Malaysia dan Brunei sebesar 25 persen.
Kemudian Kamboja sebesar 36 persen, Myanmar 40 persen, Laos 40 persen, serta Thailand 36 persen.
Dia juga menyebut, post tarif yang disepakati dengan AS sebesar 11.555 komoditas.
Dari total tersebut, bea masuk yang sudah 0 persen sebesar 12 persen dari total post tarif.
Meski begitu, Airlangga menegaskan bahwa pengenaan bea masuk 0 persen sudah dilakukan terhadap perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif (CEPA) dari negara lain seperi Eropa, New Zealand, Jepang.
"Sedangkan bea masuk yang mendekati 5 persen itu 47 persen (dari total). Jadi Amerika sebetulnya sudah dapat 60 persen dibawah 5 persen. Nah dengan adanya perjanjian tersebut, maka Amerika kita perluas menjadi mayoritas menjadi nol persen, dan ini sudah kita berikan kepada CEPA_CEPA yang lain," tutur dia.
Pernyataan Bersama
Di sisi lain, Airlangga menyebut bahwa pemerintah tengah melakukan pernyataan bersama atau (Joint Statement) untuk melanjutkan kesepakatan tarif resiprokal Indonesia sebesar 19 persen.
"Memang Amerika ini selama ini kan belum menandatangani perjanjian dengan Indonesia, tetapi dengan kemarin sudah disepakatinya tarif, maka akan ditindaklanjuti dengan joint statement yang nanti waktunya akan diumumkan secara bersamaan," tutur dia.
Airlangga membocorkan isi daripada Joint Statement salah satunya pembelian energi yang mulai dikonsentrasikan ke Amerika Serikat. Demikian juga pembelian produk agrikultur.
"Selama ini juga kita impor wheat, impor gandum, dan juga soya bean. Jadi dengan demikian tidak ada tambahan secara keseluruhan terhadap barang impor dari Indonesia," jelas dia.
Trump Terapkan Tarif Timbal Balik
Trump Merasa 'Ditampar' saat India, Rusia, dan China Lakukan Pertemuan, Langsung Beri Peringatan |
---|
Trump Tolak Tawaran Manis India: Tarif Nol Persen Tak Lagi Berarti, Sudah Terlambat! |
---|
Industri Otomotif Kehilangan 51.500 Lapangan Kerja Akibat Tekanan Tarif Dagang |
---|
Trump Murka, Siap Gugat ke Mahkamah Agung Usai Tarif Dagang Andalannya Dinyatakan Ilegal |
---|
Acuhkan Ancaman Tarif Trump, India Tingkatkan Ekspor Minyak dari Rusia |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.