Senin, 29 September 2025

Uang Nganggur di Perbankan Masih Banyak, Ditahan Bank atau Dunia Usaha Lesu?

PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII) mencatat kredit menganggur sekitar Rp 52 triliun per Mei 2025. 

|
Kontan/Carolus Agus Waluyo
PENYALURAN KREDIT BANK - Pada umumnya korporasi atau dunia usaha di tengah kondisi ekonomi saat ini cenderung lebih konservatif dalam menggunakan limit bank. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perbankan mencatat uang kredit masih melimpah atau nganggur tak digunakan, dan bahkan mengalami lonjakan dari tahun sebelumnya.

PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII) mencatat kredit menganggur sekitar Rp 52 triliun per Mei 2025. 

Nilai tersebut naik dari periode sama tahun sebelumnya senilai Rp 38,4 triliun.

Jika melihat historis di 2024, pertumbuhan kredit menganggur Maybank justru terus naik hingga akhir tahun. 

Baca juga: Pulihkan Ekonomi, Perbankan Diminta Tingkatkan Penyaluran Kredit untuk Dukung Dunia Usaha

Pada Desember 2024, nilai kredit menganggurnya sekitar Rp 47,8 triliun.

Presiden Direktur Maybank Indonesia Steffano Ridwan mengatakan, pada umumnya korporasi atau dunia usaha di tengah kondisi ekonomi saat ini cenderung lebih konservatif dalam menggunakan limit bank.

Dari sisi bank, ia mengungkapkan Maybank juga tetap selektif dalam memberikan kredit baru maupun penambahan limit kredit yang baru.

“Kehati-hatian harus tetap dipertahankan imbas cukup tingginya ketegangan geopolitik di dunia dan ketidakpastian dari penerapan tarif dari AS,” ujar Steffano dikutip dari Kontan, Senin (14/7/2025).

Ia menyebut, sejatinya semakin banyak kredit menganggur di bank itu memiliki dampak negatif, sebab  hal tersebut justru menggerus modal.

“Semakin banyak limit yang tidak terpakai tentunya semakin tidak efisien penggunaan banks capital,” tambahnya.

Pertumbuhan kredit menganggur juga dialami oleh PT Bank Mandiri Tbk. Bank berlogo pita emas ini memiliki kredit menganggur per Mei 2025 mencapai Rp 262,8 triliun atau naik 7,97 persen YoY.

Meski demikian, catatan tersebut sudah mulai turun jika dibandingkan dengan posisi akhir 2024. Pada periode Desember 2024, kredit menganggur Bank Mandiri senilai Rp 267,3 triliun.

Corporate Secretary Bank Mandiri M Ashidiq Iswara bilang salah satu alasan adanya undisbursed loan ini adalah belum sepenuhnya pencairan kredit dilakukan sesuai jadwal. Ini dampak dari adanya proyek atau kredit investasi yang masih dalam proses. 

“Kami selalu menjaga keseimbangan antara pinjaman dan pencairan guna memastikan pengelolaan risiko yang baik,” ujar Ashidiq.

Lebih lanjut, pihaknya menilai pencairan fasilitas kredit akan menunjukkan perbaikan di separuh kedua tahun ini.  Salah satunya didukung percepatan belanja fiskal dan akselerasi program pemerintah pada periode tersebut.

Halaman
12
Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan