Kucuran Dana Rp 200 T Disalurkan Besok, Menkeu Purbaya Minta Perbankan Aktif Salurkan Kredit
Menkeu meminta perbankan utamanya bank-bank himbara, aktif menyalurkan kredit setelah menerima dana dari pemerintah
Penulis:
Nitis Hawaroh
Editor:
Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa meminta perbankan utamanya bank-bank himbara, untuk aktif menyalurkan kredit setelah menerima dana dari pemerintah sebesar Rp 200 triliun.
Menurut Purbaya, perbankan perlu menyalurkan dana secara optimal agar tidak hanya mengendap tanpa memberikan nilai tambah bagi perekonomian.
Baca juga: Menkeu Purbaya Pastikan Kucuran Dana Rp 200 Triliun Akan Masuk Perbankan Besok
"Ketika bank-bank itu punya uang lebih, ada cost of capital nya kan? kalau ditaruh di brangkas rugi dia. Misalnya enggak bisa dibeli lagi ya rugi dia (perbankan)," ujar Purbaya di Kompleks Parlemen DPR RI, Kamis (11/9/1015).
Purbaya menyebut, pemberian dana tambahan sebesar Rp 200 triliun untuk seluruh bank-bank himbara ini sebagai pendorong bagi perbankan, agar lebih giat mencari proyek dan sektor potensial untuk menyalurkan pembiayaan.
"Jadi yang kita paksa adalah diberi bahan bakar supaya market mechanism berjalan, sehingga mereka terpaksa menyalurkan, bukan terpaksa. Yang biasanya santai-santai terpaksa berpikir lebih keras," ujar Purbaya.
"Kan mereka pinter nih untuk mencari proyek-proyek yang bagus, untuk menyalurkan dana itu supaya tidak mengalami negative carry, negative spread gitu," imbuhnya menegaskan.
Menkeu Purbaya optimis dengan langkah tersebut akan mendorong pertumbuhan ekonomi lebih cepat.
"Jadi dengan cara itu hampir pasti uang akan nyebar di sistem perekonomian, ekonomi akan tumbuh lebih cepat, kredit pasti akan tumbuh lebih cepat dari yang sekarang," tegasnya.
Sebelumnya, Ekonom Senior Associate Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Ryan Kiryanto menilai, kucuran dana Rp 200 triliun ke perbankan akan sia-sia ketika kredit masih rendah.
Menurut Ryan, langkah Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menarik dana dari BI untuk disalurkan ke Bank Himbara adalah hal baik, asal permintaan kredit meningkat.
Baca juga: IHSG Anjlok usai Reshuffle Menkeu Sri Mulyani ke Purbaya, Ahli: Kalau Makin Terpuruk Tanda Tak Baik
"Selama dunia usaha belum bergairah dan masih wait and see akibat ketidakpastian, tambahan likuditas di bank juga akan kembali mengendap. Ujungnya dana itu bisa balik lagi ke BI lewat instrumen seperti SRBI. Jadi mutar-mutar saja," kata Ryan saat dihubungi Tribunnews, Kamis (11/9/2025).
Ryan menekankan bahwa, akar masalah sebenarnya adalah bagaimana menciptakan iklim investasi dan bisnis yang kondusif.
Menurut dia, tanpa kepastian politik, tanpa gejolak sosial dan birokrasi yang efisien pengusaha akan lebih berani berekspansi dan mengajukan kredit.
"Kalau iklimnya kondusif, permintaan kredit naik barulah penarikan dana Rp 200 triliun itu punya arti. Jadi bukan sekedar soal uangnya atau tidak. Tapi bagaimana membuat pengusaha percaya diri untuk bergerak," tegasnya.
Selain itu, Ryan mendorong percepatan penyerapan anggaran dari setiap kementerian dan lembaga. Sehingga, dana pemerintah tidak mengendap lama di Bank Indonesia (BI) hingga bisa segera diserap.
"Kan Menteri Keuangan itu sebagai aksir. Makanya kalau pemilik anggaran enggak menyerap anggarannya diam saja. Sekarang Pak Purbaya ingin gerak cepat itu bagus. Tapi kalau enggak ada permintaan kredit engga berguna juga," ujar dia.
Ekonom Ramal Langkah Menkeu Purbaya Kucuran Dana Rp 200 Triliun ke Perbankan Bakal Sia-sia |
![]() |
---|
'Drama' Menkeu Ganti dari Sri Mulyani ke Purbaya Yudhi: Viral Agen CIA, Yudo Sadewa Dilarang Main IG |
![]() |
---|
CELIOS Nantikan Janji Purbaya yang Klaim Ekonomi Indonesia Bisa Cerah 3 Bulan Lagi: Jangan Omon-omon |
![]() |
---|
Menkeu Purbaya Bakal Kucurkan Rp200 Triliun ke Perbankan, Hipmi Minta Mengalir ke Sektor Produktif |
![]() |
---|
SOSOK Dewinta Illiana Anak Sri Mulyani Vs Yudo Sadewa Anak Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.