Industri Asuransi Dorong Kontribusi Perempuan Kembangkan Ekosistem Syariah
Perempuan yang melek keuangan syariah bukan hanya mampu mengelola rumah tangga dengan bijak, tetapi juga menjadi penggerak ekonomi yang tangguh.
Penulis:
Choirul Arifin
Editor:
Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Perempuan memiliki kontribusi signifikan dalam mendorong berkembangnya ekonomi syariah di Indonesia yang antara lain dijalankan melalui industri asuransi.
"Kami berikhtiar mendukung perempuan Indonesia, termasuk perempuan muslim agar dapat terus berkarya dan berkontribusi dalam ekonomi syariah, sekaligus menjaga prinsip tawazun (keseimbangan), halal, dan barakah dalam kehidupan finansial keluarga," ungkap Imelda Pusposari, Head of Financial Controller Prudential Syariah di acara Grand Launching Indonesia Muslim Women, Minggu, 6 Juli 2025 Jakarta.
Acara tersebut merupakan forum berbagi edukasi dan inspirasi yang digagas Indonesia Muslim Women, organisasi non-profit dengan misi untuk memperkuat nilai-nilai dalam Islam, mendorong hubungan yang bermakna, dan memberdayakan perempuan Muslim untuk mencari pengetahuan dan hidup dengan tujuan.
Baca juga: Kolaborasi Bareng PNM, BUMN Asuransi Ini Berikan Perlindungan Jiwa untuk Pelaku UMKM
Imelda menjelaskan, untuk mendukung perempuan Indonesia semakin berdaya dalam berkarya pihaknya memberikan kesempatan berkarier dan mengembangkan diri, mengedukasi mereka dengan literasi keuangan dan asuransi berbasis syariah bagi perempuan.
"Program ini dijalankan secara berkelanjutan dengan prinsip-prinsip syariah, serta mendorong semangat inklusivitas," ujarnya dikutip Kamis, 9 Juli 2025.
Di bidang pekerjaan, pihaknya membuka peluang karier yang seluas-luasnya bagi perempuan Indonesia di semua jenjang jabatan, termasuk posisi strategis yang terlibat langsung dalam proses pengambilan keputusan bisnis dan operasional.
"Sekitar 60 persen karyawan Prudential Syariah adalah perempuan," ungkapnya.
Menurutnya, hal ini sejalan dengan prinsip keadilan dan kesetaraan (taḥāwul) dalam Islam, di mana perempuan berhak memperoleh akses setara dalam kontribusi positif terhadap ekonomi dan organisasi.
Pendidikan dan literasi keuangan perempuan juga turut menjadi fokus perhatian di program “Sharia Financial and Insurance Literacy for Women”. Program ini dijalankan sejak 2022 ini guna meningkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah yang masih rendah, yang saat ini baru mencapai 43,42 persen dan 13,41 persen berdasar data terbaru Survei Nasional Indeks Literasi dan Inklusi Keuangan OJK tahun 2025.
Imelda mengatakan, program ini bertujuan meningkatkan pemahaman perempuan Indonesia terhadap perencanaan dan pengelolaan keuangan keluarga, pentingnya memiliki proteksi berbasis syariah, serta investasi yang lebih berkah.
Sejauh ini program literasi keuangan dan asuransi syariah yang dijalankan telah menjangkau sekitar 290.000 penerima manfaat, termasuk di wilayah terpencil, dan lebih dari 2,3 juta masyarakat secara digital, termasuk perempuan muslim di Indonesia.
“Perempuan yang melek keuangan syariah bukan hanya mampu mengelola rumah tangga dengan bijak, tetapi juga menjadi penggerak ekonomi yang tangguh," kata Imelda.
Dengan memahami prinsip-prinsip syariah seperti amanah (tanggung jawab atas harta), tabarru’ (kepedulian sosial), dan istikhlaf (peran sebagai khalifah dalam mengelola aset), kami percaya perempuan bisa berkontribusi dalam memperluas ekosistem keuangan syariah yang inklusif dan berkelanjutan. (tribunnews/fin)
Industri Hospitality Menggeliat Pasca Covid, Radisson Incar 20 Hotel Baru di Indonesia |
![]() |
---|
Komunitas Kripto Dorong Inovasi Sosial Demi Keberlanjutan Industri |
![]() |
---|
Bertemu di Forum BRICS, Indonesia dan Rusia Bakal Jajaki Kerja Sama Industri Perkapalan |
![]() |
---|
Indonesia Dorong Kolaborasi Industri Keberlanjutan di Forum BRICS |
![]() |
---|
Menperin Agus Gumiwang Sebut Transformasi Digital Jadi Katalis Peningkatan Kinerja Industri Nasional |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.