Senin, 6 Oktober 2025

21 Penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta Terganggu akibat Permainan Layang-layang 

AirNav Indonesia bahkan telah mengeluarkan Notice to Airman (NOTAM) atau peringatan resmi kepada para pilot terkait gangguan layang-layang.

Twitter/smrth_patel
LAYANG-LAYANG - Ilustrasi permainan layang-layang ganggu penerbangan pesawat. Pada periode 4–6 Juli 2025, ada 21 penerbangan pesawat terganggu akibat permainan layang-layang di sekitar Bandara Internasional Soekarno-Hatta. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - AirNav Indonesia mencatat pada periode 4–6 Juli 2025, ada 21 penerbangan pesawat terganggu akibat permainan layang-layang di sekitar Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, khususnya di jalur kritis lepas landas dan pendaratan pesawat.

“Kami menyayangkan bahwa hari ini masih saja ada masyarakat yang tidak mengindahkan imbauan untuk tidak menerbangkan layang-layang di area sekitar bandara untuk menjaga keselamatan penerbangan,” ungkap Direktur Utama AirNav Indonesia, Avirianto Suratno dikutip dari Kontan, Rabu (9/6/2025).

Avirianto menjelaskan, AirNav Indonesia bahkan telah mengeluarkan Notice to Airman (NOTAM) atau peringatan resmi kepada para pilot terkait gangguan layang-layang yang mengancam keselamatan penerbangan.

Baca juga: Helikopter Kembali Terlilit Tali Layang-layang di Badung Bali, Satpol PP Lakukan Pengawasan

NOTAM dengan nomor A1912/25 tersebut mencatat potensi keterlambatan seluruh lalu lintas udara dari dan menuju Bandara Soekarno-Hatta akibat aktivitas layang-layang.

“Alasan kami menerbitkan NOTAM adalah karena aktivitas penerbangan layang-layang di final approach area sangat membahayakan keselamatan pesawat yang mau take-off atau landing di Bandara Soekarno-Hatta,” jelasnya.

Akibatnya, petugas Air Traffic Controller (ATC) harus mengambil tindakan tegas demi menjamin keselamatan.

Sebanyak sembilan pesawat dialihkan ke bandara lain, enam pesawat terpaksa melakukan go around atau batal mendarat dan kembali mengudara, lima pesawat membatalkan prosedur pendekatan (approach), dan satu pesawat bahkan harus kembali ke bandara asal (return to base).

Avirianto pun menyampaikan permohonan maaf kepada para penumpang yang terdampak akibat keputusan yang diambil petugas ATC di menara kontrol Bandara Soekarno-Hatta.

“Alasan petugas kami melakukan itu cuma satu, yaitu karena adanya ancaman keselamatan. Tidak lain. Oleh karenanya, pada kesempatan ini pula kami memohon dengan sangat kepada masyarakat, khususnya yang tinggal di sekitar bandara untuk tidak menerbangkan layang-layang. Karena itu sangat membahayakan dan sangat mengancam keselamatan pesawat dan nyawa para penumpangnya,” tegasnya.

Sebagai langkah preventif agar kejadian serupa tidak terulang, AirNav Indonesia juga telah berkoordinasi aktif dengan berbagai pihak terkait, termasuk Otoritas Bandara Wilayah I, Polres Bandara Soekarno-Hatta, PT Angkasa Pura Indonesia, dan lembaga lainnya.

Koordinasi ini difokuskan pada upaya penanganan melalui program Ground Delay Program (GDP) dan Pre-Departure Clearance (PDC).

 

Artikel ini sudah tayang di Kontan dengan judul 21 Penerbangan Terganggu karena Layang-Layang Dekat Bandara Soetta, Ini Kata AirNav

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved