Indonesia Bangun Industri Baterai Terintegrasi di Karawang dan Halmahera
Indonesia resmi memulai pembangunan industri baterai kendaraan listrik terintegrasi di dua lokasi strategis: Karawang, Jawa Barat, dan Halmahera.
Penulis:
Glery Lazuardi
Editor:
Malvyandie Haryadi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia resmi memulai pembangunan industri baterai kendaraan listrik terintegrasi di dua lokasi strategis: Karawang, Jawa Barat, dan Halmahera Timur, Maluku Utara.
Proyek besar ini digagas oleh PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM), Indonesia Battery Corporation (IBC), dan perusahaan China, Contemporary Amperex Technology Co. Limited (CBL).
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Andre Rosiade, menyatakan bahwa proyek ini merupakan tonggak penting dalam transformasi industri nasional dan kemandirian energi.
“Pembangunan industri baterai ini bukan hanya tentang membangun pabrik, tapi juga membangun masa depan industri kendaraan listrik Indonesia,” ujar Andre kepada wartawan, Senin (30/6/2025).
Ia menegaskan, proyek ini merupakan bukti keberhasilan program hilirisasi minerba yang selama ini digaungkan.
Menurutnya, Indonesia kini tak hanya mengekspor bahan mentah, tapi juga nilai tambah dan teknologi.
“Kami di DPR mendukung penuh karena ini membawa nilai tambah, menciptakan lapangan kerja, dan memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok global,” lanjutnya.
Proyek ini menjadi bagian dari agenda besar hilirisasi nikel Presiden Prabowo Subianto.
Andre menyebut hilirisasi nikel menjadi baterai adalah game changer ekonomi Indonesia yang harus terus dikawal.
Sementara itu, anggota Komisi VII DPR RI, Ramson Siagian, menilai bahwa proyek ini sudah dirintis sejak empat tahun lalu dan kini akhirnya memasuki tahap implementasi nyata di era pemerintahan Presiden Prabowo.
“Groundbreaking hari ini menandai dimulainya implementasi proyek secara konkret,” ujar Ramson.
Menurut Ramson, dukungan pendanaan dari Danantara menjadi katalis penting percepatan proyek ini.
Ia menyebut struktur konsorsium yang terdiri dari ANTAM, IBC, dan CBL menjamin sinergi dan kekuatan ekosistem industri baterai nasional.
“ANTAM sebagai bagian dari MIND ID dan IBC sebagai entitas gabungan memberi fondasi kokoh bagi Indonesia untuk tampil sebagai pemain utama dalam rantai pasok global,” ungkapnya.
Di sisi lain, Direktur Utama PT ANTAM Tbk, Achmad Ardianto, menegaskan bahwa proyek ini tidak hanya soal investasi besar, tapi juga mencerminkan reposisi strategis Indonesia dalam peta energi dunia.
“Kami ingin Indonesia tak hanya menjadi eksportir bahan mentah, tapi juga pemain utama baterai kendaraan listrik global. Kami bangun dari hulu ke hilir, berprinsip pada keberlanjutan dan efisiensi energi,” jelas Ardianto.
Erick Thohir Janji Tak Anakemaskan Sepakbola, Semua Cabor Dapat Perhatian Setara |
![]() |
---|
Rekap Hasil 32 Besar China Masters 2025: 7 Wakil Indonesia ke 16 Besar, Leo/Bagas Susul Fajar/Fikri |
![]() |
---|
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 Halaman 45, Mendiskusikan Vlog |
![]() |
---|
Pemerintah Janjikan Jutaan Lapangan Kerja Baru, KSPSI Minta Fokus ke Kualitas dan Pekerja Informal |
![]() |
---|
Menteri Mukhtarudin Tegaskan Komitmen Atasi Penumpukan Roster CPMI ke Korea Selatan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.