Minggu, 5 Oktober 2025

Indeks Harga Saham Gabungan

IHSG Anjlok Hingga 2 Persen, Saham Bank BUMN Runtuh, Analis: Akibat Perang dan Suku Bunga

Total volume perdagangan saham di BEI sesi pertama mencapai 14,99 miliar dengan nilai transaksi Rp 7,50 triliun. 

|
Tribunnews/Jeprima
PERGERAKAN IHSG - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta Pusat. Pada sesi pertama ditutup anjlok hingga 1,42% atau turun hampir 100 poin ke level 7.007,11, Kamis (19/6/2025). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada sesi pertama ditutup anjlok hingga 1,42 persen atau turun hampir 100 poin ke level 7.007,11. 

Sepanjang perdagangan IHSG bergerak di zona merah, Kamis (19/6/2025). 

Sektor turun paling dalam adalah transportasi 3,10 persen, barang baku 2,47 persen, properti dan real estate 1,95%, energi 1,55%, keuangan 1,50% teknologi 1,42%.

Kemudian sektor perindustrian terpangkas 1,25%, barang konsumer non primer 1,25%, barang konsumer primer 1,20%, infrastruktur 1,04% kesehatan 1,02%.

Baca juga: Sebut Perang Iran-Israel di Ambang Malapetaka, SBY Ungkap 5 Orang Kuat Penentu Masa Depan Dunia

Total volume perdagangan saham di BEI sesi pertama mencapai 14,99 miliar dengan nilai transaksi Rp 7,50 triliun. 

Ada 568 saham yang turun, 85 saham yang naik dan 144 saham yang stagnan.

Top losers di LQ45 adalah:

1. PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) 4,91% ke Rp 2.130 per saham

2. PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) 4,87% ke Rp 430 per saham

3. PT ESSA Industries Indonesia Tbk (ESSA) 4,26% ke Rp 675 per saham

Top gainers di LQ45 adalah:

1. PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) 1,60% ke Rp 7.925 per saham

2. PT Indosat Tbk (ISAT) 0,96% ke Rp 2.110 per saham

3. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) 0,31% ke Rp 8.150 per saham

Tercatat, laju IHSH pada sesi kedua masih mengalami tekanan hingga 2%.

Sekitar pukul 14.29 WIB, IHSG berada di level 6.959,61 atau merosot 148 poin (2,08%).

Saham perbankan BUMN seperti Bank BRI (BBRI) merosot 3,3% di level Rp3.810.

Saham Bank Mandiri (BMRI) anjlok 2,66% ke posisi Rp4,940.

Kemudian, saham Bank BNI (BBNI) turun tajam ke level Rp4.120 atau turun 4,42%.

Sementara saham Bank BTN (BBTN) turun 2,55% di harga Rp1.145.

Efek Perang

Analis Kiwoom Sekuritas Oktavianus Audi mengatakan, penurunan pada sesi I IHSG hari ini memang sesuai ekspektasi pasar. 

Maklum, eskalasi Israel-Iran yang sedang berlangsung memang diperkirakan masih panjang.

“Apalagi pasca G7 sudah memberikan pernyataan tekanan kepada Iran. Kekhawatiran pasar meningkat dan mendorong perpindahan aset,” papar Oktavianus dikutip dari Kontan. 

Di samping itu, pemangkasan suku bunga cenderung melambat seiring dengan kekhawatiran dampak terhadap inflasi. 

“Berdasarkan data CME FedWatch, peluang pemangkasan FFR hanya sebesar 25bps hingga Desember 2025. Hal ini berpotensi menekan daya beli dan demand kredit sehingga berdampak pada perlambatan ekonomi,” lanjut Oktavianus. 

Oktavianus memprediksi koreksi akan lebih terbatas di sesi II nanti. Namun, ia bilang penutupan tetap akan di zona merah. 

“Potensi penutupan IHSG akan berada di rentang level 6.990-7.050,” pungkasnya.

Amerika Berencana Ikut Berperang

Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa ia mungkin melibatkan Amerika dalam perang Israel yang sedang berlangsung terhadap Iran. 

Dalam sebuah wawancara dengan ABC News, Trump mengatakan, "Ada kemungkinan kami bisa terlibat." Ia menambahkan, "Saat ini kami tidak terlibat."

Trump juga mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin menawarkan diri untuk menjadi penengah. "Dia siap. Dia menelepon saya untuk membicarakan hal itu. Kami telah berbicara panjang lebar," kata Trump.

Namun di balik layar, peran AS tampak jauh lebih aktif.

Menurut laporan Axios sebelumnya, dua pejabat senior Israel mengatakan Trump diam-diam menyetujui serangan besar-besaran Israel terhadap Iran. 

Mereka mengatakan Washington memberikan lampu hijau yang jelas, meskipun ada sinyal publik yang menunjukkan sikap menahan diri.

"Trump dan para pembantunya berpura-pura menolak di depan umum," kata seorang sumber Israel. "Namun secara pribadi, kami mendapat lampu hijau."

Strateginya, mereka menjelaskan, adalah mengelabui Iran agar berpikir tidak akan ada serangan. Dengan begitu, Iran akan membiarkan situs militer dan nuklir utamanya terekspos.

Sumber-sumber Israel juga mengakui bahwa laporan tentang Trump yang "berusaha menghentikan" serangan itu tidak benar. 

 

 

 

 

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved