Minggu, 5 Oktober 2025

Tidak Laku, Proyek Tol Gilimanuk-Mengwi Alami Penyesuaian agar Investor Tertarik Tanam Modal

Proyek Jalan Tol Gilimanuk–Mengwi mengalami penyesuaian dalam tahap perencanaannya. penyesuaian tersebut sedang dibahas di PU

Tribunnews/Endrapta
PROYEK JALAN TOL - Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Wilan Oktavian. Proyek Jalan Tol Gilimanuk–Mengwi mengalami penyesuaian dalam tahap perencanaannya. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Proyek Jalan Tol Gilimanuk–Mengwi mengalami penyesuaian dalam tahap perencanaannya.

Saat ini, penyesuaian tersebut sedang dibahas oleh Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur (DJPI) Kementerian Pekerjaan Umum (PU).

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Wilan Oktavian menjelaskan penyesuaian dilakukan untuk menarik minat investor.

Baca juga: Aturan Khusus di Pelabuhan Ketapang dan Gilimanuk Jelang Nyepi dan Lebaran 2025

"Kalau Gilimanuk-Mengwi ada penyesuaian pentahapan karena yang sebelumnya kan putus ya, mau lelang lagi pentahapan sedang diproses di DJPI juga," kata Wilan ketika ditemui di acara International Conference on Infrastructue (ICI) 2025 di Jakarta International Convention Center, Rabu (11/6/2025).

"Karena kalau dibikin apa adanya enggak akan laku, makanya harus dikurangi. Jadi pentahapannya itu yang sedang disusun," jelasnya.

Berdasarkan katalog proyek yang ditawarkan pemerintah kepada investor di acara ICI 2025, panjang proyek tol Gilimanuk-Mengwi akan diperpendek menjadi Pekutatan-Soka-Mengwi pada tahap pertama pengembangan.

Baca juga: Volume Arus Kendaraan di Jalur Penyeberangan Ketapang-Gilimanuk Relatif Lancar pada Puncak Nataru

Namun demikian, pemerintah tetap menaruh perhatian pada kawasan Gilimanuk. Wilayah tersebut akan dibangun terlebih dahulu agar perekonomiannya tumbuh, sehingga nantinya lebih menarik bagi investor.

"Ya, jadi harus ada dukungan konstruksi dari pemerintah supaya jadi layak. Cuman lagi diatur bagian mana yang di-exclude gitu ya yang paling optimal supaya nanti begitu dibangun oleh investor, itu bisa langsung hidup lah traffic-nya," ujar Wilan.

Dalam katalog tersebut, disebutkan juga proyek tol ini direncanakan akan dimulai pada 2027 dan dibangun secara bertahap hinga 2032. Pengoperasian juga akan dimulai secara bertahap pada 2029 hingga 2033.

Besaran investasi yang dibutuhkan berdasarkan proses kajian terakhir Kementerian PU adalah sebesar 1,56 miliar dolar AS atau sekitar Rp 25,4 triliun. 

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved