BREAKING NEWS: Jetstar Asia Tutup, Penyebab Maskapai Berbiaya Rendah di Singapura Gulung Tikar
Jetstar Asia yang berbasis di Singapura akan menghentikan operasinya mulai 31 Juli 2025 mendatang.
Editor:
Hasanudin Aco
Mengapa Jetstar Asia tutup?
Pemegang saham maskapai penerbangan tersebut memutuskan untuk menghentikan operasi setelah tinjauan internal menemukan bahwa tidak dapat dipertahankannya penyediaan tarif rendah seperti yang berlaku pada maskapai berbiaya rendah yang berbasis di Singapura tersebut.
Jetstar Asia telah menghadapi persaingan yang semakin ketat di kawasan tersebut dan kenaikan biaya pemasok serta biaya bandara selama beberapa tahun terakhir, kata kepala eksekutif Jetstar Group Stephanie Tully.
Jetstar Asia diperkirakan akan membukukan kerugian sebesar A$35 juta (S$29,3 juta) dalam laba sebelum bunga dan pajak untuk tahun keuangan saat ini.
Penutupan ini akan memengaruhi lebih dari 500 karyawan Jetstar Asia yang berkantor di Singapura.
Jetstar Asia mengatakan keputusan untuk menghentikan operasi muncul di tengah meningkatnya biaya pemasok, biaya bandara, dan biaya penerbangan dalam beberapa tahun terakhir serta meningkatnya kapasitas dan persaingan di wilayah tersebut.
Maskapai berbiaya rendah ini diperkirakan akan membukukan kerugian sebesar A$35 juta (S$29,3 juta) sebelum bunga dan pajak pada tahun keuangan ini, sebelum keputusan untuk tutup.
Kepala Qantas Vanessa Hudson mengatakan beberapa biaya pemasok telah meningkat hingga 200 persen.
Jetstar Asia memperkirakan kenaikan biaya akan terus berlanjut di masa mendatang, sehingga menimbulkan "tekanan yang tidak berkelanjutan" pada kemampuan maskapai untuk menawarkan tarif rendah, yang menurutnya merupakan hal mendasar bagi model bisnisnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.