Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Komisi I DPR Kecam Militer Israel Lepaskan Tembakan ke Rombongan Diplomat Asing: Makin Membabi Buta 

Militer Israel menyatakan bahwa mereka melepaskan tembakan peringatan karena rombongan diplomat menyimpang dari rute yang disetujui.

Penulis: Reza Deni
tangkapan layar/maktoobmedia
KOCAR_KACIR- Sejumlah diplomat lari kocar-kacir meninggalkan area, saat tentara Israel melepaskan tembakan. Sejumlah negara mengutuk tindakan militer Israel setelah pasukannya melepaskan tembakan peringatan di sekitar delegasi diplomatik yang mengunjungi Tepi Barat yang diduduki. Militer Israel menuduh mereka meninggalkan rute yang disetujui dan mengatakan tembakan dilepaskan ke udara "untuk menjauhkan mereka". Militer Israel mengatakan "menyesalkan ketidaknyamanan yang ditimbulkan". 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR RI, Sukamta, mengecam soal insiden penembakan peringatan yang dilakukan pasukan Israel terhadap rombongan diplomat Eropa di Kota Jenin, Tepi Barat, Palestina. 

Sukamta menilai, tindakan militer Israel tersebut bentuk pelanggaran serius terhadap hukum internasional sekaligus bukti nyata arogansi.

“Israel semakin menunjukkan karakter dan sifat aslinya, membabi buta dan tidak mempedulikan manusia dan bangsa lain. Bahkan, rombongan diplomat dari Eropa yang berjumlah sekitar 30 orang ditembaki oleh tentara Israel," kata Sukamta kepada wartawan, Senin (26/5/2025).

Baca juga: Yair Golan: IDF Dikorbankan ke Gaza Demi Kekuasaan, Netanyahu Menjarah Uang Pajak Israel

Legislator PKS itu mengatakan, tindakan pasukan Zionis itu akan memicu kemarahan dunia internasional, termasuk negara-negara Barat dan mendesak dunia memberi tekanan terhadap Israel.

"Dunia harus terus memberi tekanan kepada Israel dengan berbagai cara agar menghentikan aksi-aksi tak berperadaban dan tak berperikemanusiaannya," kata dia.

Dia menegaskan bahwa para diplomat dilindungi hukum internasional, yakni Konvensi Wina tahun 1961 tentang Hubungan Diplomatik dan Konvensi Wina tahun 1963 tentang Perlindungan Konsuler.

"Intinya diplomat harus dilindungi dari segala bentuk kekerasan dan harus diperlakukan dengan hormat,” kata Sukanta

Sukamta menyebut bahwa sesuai dengan Konvensi Wina tersebut, diplomat memiliki kebebasan bergerak. 

“Diplomat dijamin perlindungannya untuk bergerak ke lokasi-lokasi yang diperlukan. Bahkan, negara penerima harus menjamin kebebasan bergerak dan berpergian di wilayahnya kepada semua anggota misi diplomatik,” pungkasnya.

Diketahui, insiden penembakan peringatan oleh militer Israel terhadap rombongan diplomat asing yang tengah menjalankan misi kemanusiaan di Tepi Barat menuai kecaman luas dari berbagai negara dan organisasi internasional. 

Kejadian berlangsung pada Rabu lalu ketika rombongan yang terdiri dari diplomat dari Inggris, Kanada, Italia, dan 28 negara lain tengah berada di wilayah Jenin, Tepi Barat yang diduduki Israel

Para diplomat menjalankan misi resmi yang diinisiasi oleh Otoritas Palestina untuk memantau situasi kemanusiaan di kawasan tersebut.

Rekaman video menunjukkan para diplomat sedang diwawancarai media ketika tiba-tiba terdengar suara tembakan cepat. Para diplomat langsung mencari perlindungan.

Militer Israel menyatakan bahwa mereka melepaskan tembakan peringatan karena rombongan tersebut menyimpang dari rute yang disetujui. Insiden ini mendapat sorotan dan kritik dari sejumlah negara. 

Perdana Menteri Kanada Mark Carney menyatakan, “Kami mengharapkan penjelasan segera. Ini sama sekali tidak dapat diterima.” Keempat diplomat Kanada termasuk dalam rombongan tersebut.

Juru bicara Sekjen PBB Antonio Guterres mengingatkan, keselamatan diplomat harus selalu dijaga. 

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Palestina menuduh Israel dengan sengaja menargetkan rombongan diplomat menggunakan peluru tajam. 

Militer Israel hanya menyampaikan permintaan maaf atas “ketidaknyamanan yang terjadi” dan berjanji akan melakukan penyelidikan internal yang hasilnya akan disampaikan kepada pihak terkait.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved