Kamis, 2 Oktober 2025

Pemegang Saham PP Presisi Restui Perombakan Dewan Direksi dan Komisaris

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT PP Presisi Tbk (PPRE) memutuskan perombakan jajaran direksi dan komisaris perseroan.

Editor: Sanusi
HO
PERUBAHAN PENGURUS - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT PP Presisi Tbk (PPRE) memutuskan perombakan jajaran direksi dan komisaris perseroan. Dalam RUPTS juga diputuskan tidak ada pembagian dividen dari laba bersih 2024. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT PP Presisi Tbk (PPRE) memutuskan perombakan jajaran direksi dan komisaris perseroan.

Perubahan susunan pengurus perseroan dilakukan sebagai bagian dari upaya penguatan struktur kepemimpinan PPRE.

Adapun susunan dewan komisaris dan direksi PPRE saat ini, di antaranya:

Baca juga: Gelar RUPST, LPCK Umumkan Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Baru

Dewan Komisaris:

• Komisaris Utama/Komisaris Independen: Narwanto

• Komisaris: Maulana Malik Ibrahim

• Komisaris: Albert SM Simangunsong


Direksi:

• Direktur Utama: Rizki Dianugrah

• Direktur Keuangan & Human Capital Management: M. Arif Iswahyudi

• Direktur Pengelolaan Bisnis & Operasi: Yovi Hendra

Dari sisi dewan komisaris, penunjukan Narwanto sebagai komisaris utama menggantikan posisi Nur Rochmad.

Baca juga: Gelar RUPST Perdana, RATU Tebar Dividen Tunai Rp 108 Miliar

Kemudian, Muhammad Zahid digantikan Maulana Malik Ibrahim, dan Albert SM Simangunsong tetap dipertahankan.

Dari sisi dewan direksi, pengangkatan Rizki Dianugrah menggantikan direktur utama PPRE sebelumnya yaitu Azran.

Pemegang saham juga menunjuk Yovi Hendra sebagai direksi baru menggantikan Rebimun. Sementara Arif tetap menjadi direktur keuangan & HCM PPRE

Selain perubahan pengurus perseroan, RUPST juga menyepakati penetapan laba bersih 2024 sebesar Rp90,34 miliar akan dialokasikan beberapa hal, dengan rincian Rp4,52 miliar atau lebih kurang 5 persen sebagai cadangan wajib.

Kemudian, sisanya lebih kurang sebesar 95% atau sekitar Rp85,82 miliar, dimasukkan ke dalam saldo laba ditahan.

Direktur Utama PPRE sebelumnya, Arzan, menyampaikan sepanjang 2024, perseroan membukukan pendapatan Rp3,7 triliun dan laba bersih Rp194 miliar.

"Pendapatan tersebut diperoleh dari kontrak baru senilai Rp6,8 triliun, yang sebagian besar berasal dari dua lini bisnis utama, yaitu jasa pertambangan (mining services) sebesar 70?n pekerjaan sipil (civil work) sebesar 28%," ujarnya, Jakarta, Jumat (23/5/2025).

Sementara itu, 2% sisanya berasal dari lini bisnis  pendukung lainnya.

"Realisasi kinerja sepanjang tahun ini menunjukkan keberhasilan transformasi bisnis PPRE, terutama pada lini jasa pertambangan yang kini menjadi pilar utama pertumbuhan perusahaan," tuturnya.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved