Sejak dari Bahan Baku hingga R&D, Sertifikasi Halal Jadi Prioritas

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Dexa Group meraih dua penghargaan sekaligus atas komitmennya dalam menjamin kehalalan seluruh produk dan fasilitas perusahaan.

Pengakuan ini datang dari dua lembaga resmi yaitu Kementerian Perindustrian (Kemenperin) RI dan Lembaga Pemeriksa Halal LPPOM MUI.

Penghargaan pertama diberikan oleh Kemenperin dalam ajang Indonesia Halal Industry Awards (IHYA) 2025. Dexa Group dinobatkan sebagai Perusahaan Industri Farmasi dan Obat Tradisional Halal Terbaik, berkat kontribusinya dalam mendukung ekosistem industri halal nasional.

Penghargaan tersebut diserahkan kepada Sales Director OGB-Zeta PT Dexa Medica, Jopie Johansyah, oleh Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Evita Nursanty, dan disaksikan langsung oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di ICE BSD, Tangerang, Kamis (25/9).

“Pencapaian ini menunjukkan komitmen Dexa dalam menyediakan produk farmasi yang terjamin kualitasnya, aman, dan halal bagi konsumen, sejak tahap pemilihan bahan baku hingga menjadi produk akhir,” ujar Jopie.

Dalam sambutannya, Menperin Agus Gumiwang menekankan pentingnya pengembangan industri halal sebagai motor pertumbuhan ekonomi nasional. “Kemenperin melihat adanya kebutuhan baik domestik maupun global terhadap industri halal. Ini adalah potensi ekonomi dan pasar yang besar,” kata Agus.

Penghargaan Kedua dari LPPOM MUI

Penghargaan kedua datang dari LPPOM MUI dalam ajang LPPOM Excellence Gala 2025. Dexa Group meraih Corporate Halal Leadership Award untuk kategori Innovation – Research & Development.

Penghargaan ini diterima oleh Business Development & Scientific Affairs Director PT Dexa Medica, Prof. Raymond Tjandrawinata, mewakili Pimpinan Dexa Group Ferry Soetikno. Penyerahan dilakukan oleh Direktur Kemitraan dan Pelayanan Audit Halal LPPOM, Muslich.

Baca juga: HNW: Sertifikasi Halal Kunci Indonesia Jadi Pusat Industri Halal

Prof. Raymond menyampaikan bahwa seluruh produk Dexa Group telah bersertifikat halal. “Dexa Group sudah memulai komitmen halal sejak sebelum 2019. Ini bukan hanya kepatuhan, tapi juga bentuk terobosan kami,” ujarnya.

Sementara itu, Muslich menegaskan bahwa LPPOM terus mendorong perusahaan untuk berinovasi dan memperkuat rantai pasok halal. “Tujuannya agar manfaatnya dirasakan masyarakat luas, dan Indonesia bisa menjadi pusat halal dunia,” kata Muslich.