Senin, 29 September 2025

PLTU Jawa 7 di Serang Banten Perluas Kawasan Mangrove Jadi 19 Hektare

Proyek perlindungan mangrove Jawa 7, semula seluas 7 hektare, saat ini berkembang menjadi sekitar 19 hektare dalam kurun waktu kurang dari 10 tahun.

LITA/Tribunnews
REFORESTASI MANGROVE BANTEN - Reforestasi Mangrove Jawa 7 'The Rebirth Of Mangrove Forest' di Fasilitas PLTU Jawa 7, Serang, Banten Jumat (18/5/2025). PT Shenhua Guohua Pembangkitan Jawa Bali (SGPJB) fokus pada proses bisnis berkelanjutan dengan menjadikan mangrove sebagai cara untuk menjaga lingkungan. 

TRIBUNNEWS.COM, SERANG - Hubungan diplomatik yang telah terjalin selama 75 tahun antara Indonesia dan Tiongkok tidak hanya memperkuat kerja sama ekonomi, tetapi juga memperluas kontribusi terhadap lingkungan. 

Hal ini tercermin dalam kegiatan reforestasi mangrove di PLTU Jawa 7 yang berlokasi di Serang, Banten, yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan dari kedua negara.

Presiden Direktur PT Shenhua Guohua Pembangkitan Jawa Bali (SGPJB) Zhao Zhigang menyampaikan, PLTU Jawa 7 akan terus berperan aktif dalam pelestarian mangrove dan siap berkolaborasi bersama pemangku kepentingan (stakeholder) dari berbagai lini.

Baca juga: Kasus Suap Proyek PLTU 2 Cirebon Terseret hingga Korea Selatan, Kantor Pusat Hyundai E&C Digeledah

"Ini untuk mewujudkan pembangunan hijau yang berkelanjutan (green development) dari Jawa 7," kata Zhao dalam Seremonial Reforestasi Mangrove Jawa 7 'The Rebirth Of Mangrove Forest' di Fasilitas PLTU Jawa 7, Serang, Banten Jumat (18/5/2025). 

Proyek perlindungan mangrove Jawa 7, semula seluas 7 hektare, saat ini berkembang menjadi sekitar 19 hektare dalam kurun waktu kurang dari 10 tahun.

Direktur General Affairs PT SGPJB Doddy Nafiudin menceritakan, program mangrove dimulai dari masa awal konstruksi pembangunan PLTU Jawa 7. 

Awalnya mangrove di sana masih belum terawat, kemudian pada fase konstruksi PLTU mulai diperhatikan perawatannya. 

"Pada saat masa operasi PLTU Jawa 7 kita mulai lebih rawat lagi, kita konsentrasi. Sekarang posisinya per tahun 2025 ini sudah berkembang dari 7 hektare menjadi 19 hektare," tutur Doddy. 

Mangrove Jawa 7 sendiri telah ditetapkan sebagai Pusat Mangrove Internasional Pertama di Dunia (International Mangrove Center) pada konvensi di Shenzhen, 6 November 2024 lalu. 

Lebih lanjut, Doddy mengatakan, sebagai perusahaan pembangkit listrik, perusahaan memaknai 75 tahun hubungan diplomatik antara Republik Indonesia dan China sebagai tonggak penting dalam kerja sama strategis dua negara, khususnya dalam sektor energi dan pembangunan infrastruktur.

Dimana hubungan telah membuka banyak peluang kolaborasi yang saling menguntungkan. Misalnya dalam sektor ketenagalistrikan, khususnya pembangkit listrik, SGPJB melihat peran Tiongkok sangat signifikan, baik dari sisi investasi, transfer teknologi, maupun penyediaan komponen dan infrastruktur pendukung.

"Sebagai contoh kami adalah salah satu etalase investasi antara Indonesia dan China yang berhasil melalui kerja sama konstruksi, teknologi efisiensi tinggi, serta ramah lingkungan," imbuh Doddy. 

SGPJB juga melihat hubungan yang terjalin juga sebagai dasar untuk memperkuat kerja sama di bidang teknologi energi bersih, peningkatan efisiensi, serta pengelolaan emisi yang lebih baik. Selain itu juga mempercepat langkah menuju pembangkitan energi yang lebih berkelanjutan.

Acara ini diselenggarakan oleh CHN Energy Investment Group Co., Ltd. dan China International Communications Group, dengan dukungan Direktorat Ekologi dan Lautan Kementerian Ekologi dan Lingkungan Hidup Tiongkok, serta diselenggarakan bersama (sebagai co-host) oleh GD Power Development Co., Ltd dan merupakan bagian dari rangkaian acara Forum Pertukaran Budaya bertajuk “Kelahiran Kembali Hutan Bakau” (The Rebirth of Mangrove Forest). 

 

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan