Senin, 6 Oktober 2025

Harga Minyak

Minyak Dunia Berfluktuasi, Harganya Naik Turun Imbas Ketegangan Negosiasi Nuklir Iran-AS

Harga minyak dunia di perdagangan pasar global bergerak fluktuatif, setelah sempat anjlok di sesi pembukaan, imbas isu negosiasi nuklir AS dan Iran

Tangkap Layar laman Uilprice.com
HARGA MINYAK DUNIA - Tangkap Layar laman Uilprice.com, Harga minyak dunia di perdagangan pasar global bergerak fluktuatif, setelah sempat anjlok di sesi pembukaan, imbas isu negosiasi nuklir AS dan Iran. 

Tindakan ini memunculkan kekhawatiran akan keamanan jalur distribusi energi, dan menciptakan ketidakpastian pasar, memperbesar risiko gangguan pasokan dan mendorong volatilitas harga minyak dunia.

Faktor-faktor ini membuat harga minyak rentan terhadap fluktuasi tajam, analis memperingatkan investor untuk waspada.

Lantaran, kondisi teknikal pasar minyak tetap lemah, mengingat potensi tambahan pasokan dari Iran dan OPEC+, serta belum adanya pemulihan permintaan global yang kuat.

Beberapa negara produsen besar seperti Arab Saudi dan Rusia bahkan mulai memberi sinyal mereka bisa kembali meningkatkan produksi jika harga terlalu tinggi.

Update Harga Komoditas Mineral

Mengikuti pergerakan minyak dunia, harga sejumlah komoditas utama terpantau melemah di tengah meningkatnya tekanan pasar global terhadap sektor energi dan logam industri.

Berdasarkan data dari Barchart, harga minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) untuk kontrak pengiriman Juni 2025 turun sebesar 0,85 persen menjadi MYR 3.839 per ton.

Pelemahan ini terjadi di tengah sentimen pasar yang masih dibayangi oleh ketidakpastian permintaan global, khususnya dari negara importir utama seperti India dan China.

Selain CPO, harga batu bara juga menunjukkan penurunan. Berdasarkan situs Barchart, kontrak batu bara untuk Juni 2025 turun 0,30 persen, menetap di level USD 101,60 per ton.

Melemahnya harga batu bara terjadi di tengah ekspektasi melambatnya konsumsi listrik musiman dan peralihan sejumlah negara ke sumber energi terbarukan.

Disusul dengan amblasnya harga nikel. Berdasarkan data London Metal Exchange (LME), harga nikel ditutup turun 0,96 persen ke posisi USD 15.648 per ton.

Penurunan ini dipicu oleh kekhawatiran akan kelebihan pasokan global serta penurunan permintaan dari sektor kendaraan listrik.

Sementara harga timah mengalami penurunan, melemah 0,48 persen menjadi USD 32.816 per ton imbas pelemahan industri elektronik dan manufaktur.

(Tribunnews.com / Namira)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved