Kirim Paket Akan Lebih Mahal, Gratis Ongkir Mulai Dibatasi Pemerintah
Dengan aturan baru itu maka gratis ongkir hanya boleh diberikan maksimal tiga hari dalam sebulan.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) resmi membatasi fitur gratis ongkir (ongkos kirim) yang selama ini kerap digunakan e-commerce untuk menarik konsumen.
Dengan aturan baru itu maka gratis ongkir hanya boleh diberikan maksimal tiga hari dalam sebulan.
Ketentuan ini tertuang dalam Peraturan Menteri Komunikasi dan Digital (Permen Komdigi) Nomor 8 Tahun 2025 tentang Layanan Pos Komersial.
Kirim Paket Akan Lebih Mahal
Direktur Ekonomi Digital CELIOS, Nailul Huda, mengatakan, Permen Komdigi tersebut jelas merugikan masyarakat.
Alasannya karena tidak adanya layanan ongkos kirim gratis yang selalu tersedia di e-commerce maka nantinya biaya yang terjangkau akan hilang alias kirim paket akan lebih mahal.
"Masyarakat yang akan dirugikan karena tidak dapat tarif yang lebih murah. Aturan mengenai tarif biaya pengiriman juga menjadikan pasar dapat tidak efisien." kata Huda saat dihubungi Tribunnews.com, Jumat (16/5/2025).
Baca juga: Pemerintah Batasi Promo Ongkir Gratis Maksimal 3 Hari dalam Sebulan
Huda sebenarnya khawatir dengan pejabat Komdigi tidak paham dengan model bisnis e-commerce.
Sebab, Huda menilai model bisnis ecommerce ini, ada pihak kurir yang dapat disediakan oleh pihak aplikasi ecommerce atau pihak ketiga.
"Pemberian gratis ongkos kirim berada di pihak platform ecommerce, bukan penyedia jasa logistik. Yang membakar uang adalah pelaku ecommerce bukan pelaku jasa logistik," ujar Huda.
"Jadi Komdigi bukan di ranah yang dapat mengatur perusahaan e-commerce. Saya rasa Komdigi "salah kamar" dalam mengatur diskon ongkir ini," sambungnya.
Gratis Ongkir Jadi Alasan Masyarakat Gemar Belanja di eCommerce
Insentif promo ongkos kirim gratis dan berbagai diskon lainnya yang ada di platform perdagangan elektronik atau e-commerce disebut menjadi daya tarik bagi konsumen.
Riset dari berbagai lembaga menyatakan kecenderungan pengguna atau konsumen belanja, salah satunya dilatarbelakangi karena adanya insentif tarif jasa kurir dari platform ecommerce.
Riset We Are Social pada tahun ini, menggambarkan gaya belanja pengguna eCommerce di Tanah Air.
“Ongkir gratis dan kecepatan pengiriman barang turut menjadi pertimbangan. Sebanyak 47,4 persen responden, menyatakan layanan ongkir gratis menjadi pilihan favorit dan menjadi alasan mereka berbelanja daring. Yang kedua, layanan Next Day (28,5 persen) disukai para pengguna sehingga makin mendorong seseorang berbelanja,” tulis laporan tersebut.
Perang Social Commerce: Dominasi TikTok Shop Paksa Instagram & YouTube Berinovasi |
![]() |
---|
Daftar Sepeda Listrik Harga 1 Jutaan yang Cocok untuk Anak |
![]() |
---|
Biar Kece, Ini Outfit Konser K-Pop 2025 Simple tapi Fashionable |
![]() |
---|
Hearts2Hearts Pukau Penggemar lewat Iklan Shopee 9.9 Super Shopping Day |
![]() |
---|
Gandeng Lyodra, SPayLater Super Festival Hadir Lebih Meriah dengan Aktivasi Lebih Mudah! |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.