Senin, 6 Oktober 2025

Candi Borobudur Jadi Destinasi Wisata Kultural dan Spiritual, Kedepankan Nilai Toleransi

Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah, kembali menjadi pusat penyelenggaraan perayaan Tri Suci Waisak 2569 BE/2025. 

handout
NILAI TOLERANSI - Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah kembali menjadi pusat penyelenggaraan perayaan Tri Suci Waisak 2569 BE/2025. Perayaan Waisak di Candi Borobudur diikuti 36 bhikkhu dari berbagai negara. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah, kembali menjadi pusat penyelenggaraan perayaan Tri Suci Waisak 2569 BE/2025. 

Kehadiran festival lampion dan atraksi drone show yang menceritakan perjalanan Buddha membuat langit Borobudur semakin cantik, menjadi daya tarik bagi masyarakat sekitar untuk berbondong-bondong turut menyaksikan.

Direktur Utama  PT Aviasi Pariwisata Indonesia atau InJourney, Maya Watono, mengatakan, antusiasme masyarakat yang sangat tinggi di penyelenggaraan Waisak tahun ini, semakin mengukuhkan Candi Borobudur sebagai destinasi pariwisata kultural spiritual yang tak hanya menjadi simbol dalam menjaga warisan budaya dunia namun lebih dari itu.

"Melalui Waisak ini Candi Borobudur menjadi representasi untuk membuktikan bahwa pariwisata Indonesia mampu mengedepankan nilai-nilai toleransi, keharmonisan, dan kebhinekaan,” tuturnya dikutip Kamis (15/5/2025).

Menurut Maya, Candi Borobudur merupakan ekosistem pariwisata yang inklusif, yang berarti harus mampu menjangkau seluruh kalangan. 

"Karena itu, InJourney telah mendorong berbagai prakarsa untuk menjadikan Candi Borobudur bukan hanya tempat wisata sejarah dan budaya, akan tetapi juga sebagai pusat spiritualitas yang terbuka untuk semua kalangan, tanpa memandang agama, suku, atau latar belakang pengunjung,” tambah Maya.


  
Maya menambahkan, pengelolaan Candi Borobudur membuktikan bahwa ketika destinasi wisata dikembangkan dengan pendekatan inklusif, kontemplatif, dan berbasis komunitas, maka hasilnya tidak hanya dari sisi ekonomi, tetapi juga warisan nilai bagi generasi mendatang. 

“Dengan dukungan para pemangku kepentingan, Candi Borobudur ke depan tidak hanya sekadar menjadi ikon dunia, akan tetapi juga rumah spiritual global yang penuh kedamaian,” tutur Maya.

Perayaan Waisak di Candi Borobudur juga diikuti 36 bhikkhu dari berbagai negara seperti Thailand, Kamboja, Malaysia, USA yang sebelumnya melakukan ritual Thudong sejauh 2.600 km dari Thailand menuju Indonesia. 

Baca juga: Perayaan Waisak di Candi Borobudur Dorong Perekonomian Daerah

Ritual Thudong merupakan perjalanan spiritual yang dilakukan biksu dengan berjalan kaki sejauh ribuan kilometer sebagai bentuk penerapan nilai-nilai kesabaran, ketekunan, dan ketabahan. Ritual thudong Waisak 2025 diawali di Bangkok pada 6 Februari 2025. Mereka tiba di Candi Borobudur pada Sabtu, 10 Mei 2025.

Rangkaian acara Waisak 2025 dimulai dengan pengambilan Api Dharma dan Air Suci. Pengambilan Api Dharma dilakukan di Api Abadi Mrapen, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.

Sementara pengambilan Air Suci dilakukan di Umbul Jumprit, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Selanjutnya dilakukan kirab ke Candi Borobudur untuk melaksanakan puncak prosesi Waisak.

Puncak acara dimulai dengan kirab dari Candi Mendut menuju Candi Borobudur, prosesi pelepasan lampion, peringatan detik-detik Waisak yang jatuh pada pukul 23.55.29 WIB.

Kemudian diakhiri dengan ritual pradaksina atau berjalan mengelilingi Candi Borobudur sebanyak 3 kali sebagai bentuk penghormatan spiritual. 

 

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved