IPA Convex Soroti Peran Strategis Industri Migas Mendukung Ketahanan Energi Nasional
Presiden IPA Carole J Gall berujar, industri hulu migas merupakan pilar utama dalam menjaga ketahanan energi nasional
Penulis:
Dennis Destryawan
Editor:
Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesian Petroleum Association (IPA) menegaskan pentingnya peran industri minyak dan gas bumi dalam menyediakan energi yang terjangkau dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Presiden IPA Carole J Gall berujar, industri hulu migas merupakan pilar utama dalam menjaga ketahanan energi nasional. Selain itu, sektor ini juga menjadi motor penggerak penting dalam pembangunan ekonomi dan berperan aktif dalam mendukung transisi energi yang tengah berlangsung di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Baca juga: Asosiasi Bakal Bahas Memaksimalkan Produksi Migas Dalam Negeri di IPA Convex 2025
Saat ini, produksi minyak bumi Indonesia stabil di kisaran 550.000–600.000 barel per hari. Untuk membalikkan tren ini, para pelaku industri didorong untuk meningkatkan eksplorasi melalui survei seismik, pengeboran sumur baru, serta pemanfaatan teknologi dan inovasi terkini.
Gall menekankan bahwa potensi migas Indonesia masih sangat besar, dengan hanya sekitar 16 persen dari total cekungan yang telah berproduksi.
Sebagian besar wilayah masih tergolong belum dieksplorasi. Oleh karena itu, eksplorasi harus menjadi prioritas utama seluruh pemangku kepentingan di sektor hulu migas.
Baca juga: Legislator Komisi XII DPR Dukung Peningkatan Produksi Migas Nasional
"Kolaborasi erat antara industri dan pemerintah menjadi kunci untuk menciptakan iklim investasi yang sehat, melalui kepastian regulasi, kepastian fiskal, serta penyederhanaan birokrasi dan percepatan perizinan," ujar Gall di Jakarta Pusat, Rabu (14/5/2025).
Sebagai wadah para pelaku industri migas, IPA akan membahas inisiatif dan isu-isu strategis tersebut dalam IPA Convex 2025, sebuah ajang tahunan berskala internasional yang pada tahun ini memasuki penyelenggaraan ke-49.
Ketua Panitia IPA Convex 2025, Hariadi Budiman, menyampaikan bahwa konvensi dan pameran ini merupakan salah satu yang terbesar di Asia Tenggara, dan menjadi forum diskusi utama antara pemerintah, pelaku industri, akademisi, dan generasi muda.
Baca juga: Kinerja Positif, Produksi Migas PHE Triwulan I 2025 Capai 1,04 Juta Barel Setara Minyak per Hari
Menurut Hariadi, kegiatan tahunan yang mengusung tema "Delivering Growth with Energy Resilience in Lower Carbon Environment" tahun ini memiliki tiga fokus utama yaitu, pertumbuhan ekonomi, ketahanan energi dan lingkungan rendah karbon.
Dari tiga fokus tersebut, IPA Convex akan menyelenggarakan berbagai panel diskusi yang dibagi dalam 4 topik utama yaitu percepatan produksi migas untuk ketahanan energi, potensi Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) sebagai pendorong investasi energi bersih, optimalisasi rantai nilai energi Indonesia dan peningkatan kemudahan berbisnis dan efisiensi proses perizinan.
Tak tanggung-tanggung, Hariadi menjelaskan bahwa pihaknya akan membawa lebih dari 80 pembicara baik dari dalam dan luar negeri yang memiliki ekspertis di industri migas.
Hariadi menyampaikan peresmian IPA Convex rencananya akan dihadiri oleh Presiden Prabowo Subianto dan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia.
“Selain itu akan ada penandatanganan kontrak, termasuk kerja sama wilayah kerja baru dan transaksi jual beli gas,” ujar dia.
Ketahanan Energi Nasional Ikut Ditentukan Kepastian Pasokan Gas Bumi |
![]() |
---|
Prabowo Alokasikan Rp 402,4 triliun untuk Ketahanan Energi |
![]() |
---|
Dorong Ketahanan Energi Nasional, DSLNG Pasok Gas Domestik |
![]() |
---|
Beniyanto Sebut 30 Ribu Sumur Rakyat Bisa Menjaga Ketahanan Energi dan Penggerak Ekonomi Daerah |
![]() |
---|
Pertamina Tegaskan Komitmen NZE sebagai Strategi Perkuat Ketahanan Energi Nasional |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.