Badai PHK
Ekonomi RI Melemah, Pengusaha Teriak Minta Bantuan Pemerintah, Ribuan Pekerja Terpaksa di PHK
Pertumbuhan ekonomi kuartal I 2025 lebih rendah dibanding triwulan I tahun 2024 yang mencatatkan pertumbuhan sebesar 5,11 persen secara YoY.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2025 mengalami pelemahan.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I 2025 sebesar 4,87 persen.
Angka tersebut jika dibandingkan dengan triwulan IV tahun 2024 terkontraksi sebesar 0,98 persen.
Kemudian, pertumbuhan ekonomi ini juga lebih rendah dibanding triwulan I tahun 2024 yang mencatatkan pertumbuhan sebesar 5,11 persen secara YoY.
Teriakan Pengusaha
Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) meminta Pemerintah segera melakukan langkah-langkah extraordinary untuk memperbaiki pertumbuhan ekonomi.
Baca juga: Ekonomi RI Melambat, Pengamat Ingatkan Risiko Serius dari Konsumsi Lesu dan Belanja Negara Seret
Ketua Umum BPP Hipmi Akbar Himawan Buchari menyoroti pelemahan ekonomi pada kuartal I 2025 yang hanya tumbuh 4,87 persen.
"Jika dicermati, faktor konsumsi menjadi biang kerok capaian ini," ulas Akbar dikutip Senin (12/5/2025).
Ia menyebut, komponen pengeluaran konsumsi Pemerintah yang selama ini menjadi trigger utama pertumbuhan ekonomi, justru porak-poranda.
Perbandingannya, pada kuartal I 2024 komponen ini dapat tumbuh 20,44 persen. Namun kuartal I 2025 justru minus 1,38 persen.
Akbar menyoroti pengeluaran konsumsi lembaga nonprofit yang melayani rumah tangga (LNPRT). Kuartal I 2025 LNPRT hanya tumbuh 3,07 persen. Padahal di periode yang sama tahun lalu, LNPRT tumbuh 24,14 persen.
Begitu juga dengan pengeluaran konsumsi rumah tangga (PKRT), turun menjadi 4,89 persen dari kuartal I 2024 yang mampu tumbuh 4,91 persen.
Padahal, porsi PKRT dari Produk Domestik Bruto (PDB) di kuartal I 2025 mencapai 54,53 persen.
"Konsumsi rumah tangga yang kontribusinya lebih dari 50 persen justru melambat. Sederhananya, komponen pengeluaran kita terseok-seok, sehingga membebani pertumbuhan ekonomi," urai Akbar.
Menurut Akbar, indikator pelemahan ekonomi sebenarnya sudah nampak saat Idul Fitri, kemarin. Mulai dari penurunan jumlah pemudik hingga 24 persen, dan asumsi perputaran uang yang turun hingga 12,28 persen.
Badai PHK
Kapolri Lepas 1.575 Buruh Terdampak Pemutusan Hubungan Kerja untuk Bekerja Kembali |
---|
PHK Januari-Juni 2025 Naik, Wamenaker: Kondisi Global Sedang Tidak Baik-baik Saja |
---|
Pengusaha Curhat ke Wamenker Noel: Saya Setiap Hari Ditanyain PHK, Bagaimana Penyelesaiannya Pak? |
---|
Serikat Pekerja Catat Sudah Ada 78 Ribu Orang di PHK, Tiga Kali Lipat dari Data Kemnaker |
---|
Pemerintah Disebut 'Cuek' Soal Nasib Pekerja Meski Sudah Banyak di PHK, Pengusaha Ungkap Hal Ini |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.