Minggu, 5 Oktober 2025

Menkeu Sri Mulyani Tegaskan Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Cerminan Dinamika Ekonomi Global

pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar yang terjadi beberapa waktu lalu sebagai cerminan dari dinamika perekonomian global.

Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
PELEMAHAN NILAI TUKAR - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar yang terjadi beberapa waktu lalu sebagai cerminan dari dinamika perekonomian global. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar yang terjadi beberapa waktu lalu sebagai cerminan dari dinamika perekonomian global.

Dalam catatannya, sampai akhir Maret 2025 rata-rata nilai tukar rupiah berada di level Rp 16.829 per dolar Amerika Serikat (AS). Sedangkan secara year to date Rp 16.443 per dolar AS. 

"Pergerakan dari nilai tukar kita yang di Rp 16.443 year to date dan mencerminkan dinamika global dan tidak selalu sama atau identik dengan kondisi fondasi atau fundamental Indonesia," kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KiTa, Rabu (30/4/2025).

Baca juga: IHSG Anjlok, Ini Kata Menkeu Sri Mulyani, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco, hingga Bursa Efek Indonesia

Sri Mulyani mengatakan, pemerintah sendiri menargetkan nilai tukar rupiah berada pada level Rp 16.000 per dolar AS dalam asumsi makro APBN 2025. 

Namun, suasana dunia global semenjak tahun 2024 dimana inflasi di Amerika Serikat yang tinggi, kemudian di tahun ini adanya kebijakan tarif resiprokal Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump justru berdampak kepada 70 negara mitra dagang. 

"Tindakan drastis dari Presiden Amerika tersebut dalam bentuk reciprocal tarif, mempengaruhi sentimen dan dinamika sektor keuangan sangat signifikan," ungkap dia. 

Baca juga: Isu Sri Mulyani Mundur Penyebab IHSG Anjlok, Dasco: Saya Pastikan Tak Akan Mundur dari Menkeu

Terakhir Sri Mulyani bilang, ketidakpastian dan dinamika gejolak dari pasar keuangan sangat besar terjadi di kuartal pertama tahun ini. Hal ini juga terjadi di bulan April 2024 lalu, dimana nilai tukar di beberapa negara mengalami penyesuaian.

"Dan ini menyebabkan nilai tukar penghargaan dolar di banyak negara kemudian mengalami penyesuaian. Untuk Indonesia juga tidak terkecuali," papar Sri Mulyani.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved