MDKA Reklamasi Lahan 26,77 Ha di 2024
Luasan lahan yang direklamasi di 2024 naik lebih dari 50 persen dibandingkan tahun sebelumnya seluas 16.17 ha.
Sepanjang tahun tersebut, berbagai inisiatif lingkungan juga dijalankan, antara lain pengelolaan 154,34 ton limbah non-B3 secara optimal, serta penggunaan alat pendingin ramah lingkungan yang tidak berkontribusi terhadap penipisan lapisan ozon.
Baca juga: Deforestasi, Moratorium Jadi Terobosan Rehabilitasi Hutan
Untuk mitigasi perubahan iklim, MDKA meraih skor “B” dari CDP (Carbon Disclosure Project), sebuah organisasi nirlaba global yang mengelola data lingkungan paling komprehensif di dunia dan diakui sebagai standar tertinggi dalam pelaporan iklim.
Pencapaian ini didukung sejumlah inisiatif, antara lain pemanfaatan sumber Energi Baru Terbarukan (EBT) dari PT PLN, penggunaan bahan bakar biodiesel—campuran bahan bakar nabati terbarukan dan solar—dalam operasional, serta kontribusi MDKA terhadap ekonomi rendah karbon melalui pengolahan nikel sebagai komponen utama baterai kendaraan listrik untuk mendukung pengembangan transportasi berkelanjutan.
“Kinerja lingkungan yang kami lakukan didasari atas kepedulian terhadap pelestarian lingkungan, kegiatan yang bermanfaat bagi sesama dan bumi tempat kita tinggal. Untuk kedepannya, MDKA akan tetap berkomitmen untuk menjaga kelestarian lingkungan yang berkelanjutan,” ujar Tom.
Grup Merdeka Jalankan Roadmap Khusus untuk Dukung Komitmen Nol Emisi Karbon Pemerintah RI |
![]() |
---|
Grup Merdeka Bidik Kemandirian Energi Lewat Pabrik Pengolahan Nikel |
![]() |
---|
Menilik Lebih Dekat Pusat Budidaya Maggot Binaan Perusahaan Tambang di Banyuwangi |
![]() |
---|
Anak Usaha Merdeka Copper Bakal Operasikan Tambang Tembaga Terbesar Ketiga di RI Mulai 2029 |
![]() |
---|
Terapkan Good Mining Practice, Anak Usaha Merdeka Copper Diganjar Seabrek Penghargaan Pemerintah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.