Indonesia Diyakini Akan Jadi Pemain Kunci Kendaraan Listrik Global
Mukhtarudin optimistis Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemain kunci dalam industri kendaraan listrik dunia.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Di tengah tren penurunan permintaan kendaraan listrik secara global, Sekretaris Fraksi Partai Golkar DPR RI Mukhtarudin optimistis Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemain kunci dalam industri kendaraan listrik dunia.
Menurutnya, terdapat sejumlah faktor strategis yang memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok kendaraan listrik. Pertama, Indonesia memiliki cadangan nikel terbesar di dunia.
Nikel merupakan komponen utama dalam pembuatan baterai kendaraan listrik. Selain nikel, Indonesia juga memiliki cadangan tembaga, mangan, dan kobalt—semuanya merupakan bahan penting dalam komponen kendaraan listrik.
Kedua, kebijakan hilirisasi dan larangan ekspor bahan mentah yang diambil pemerintah menjadi katalis positif bagi pengembangan industri bernilai tambah, khususnya yang berkaitan dengan kendaraan listrik.
“Langkah hilirisasi ini mendorong tumbuhnya industri lokal yang tidak hanya mengekspor bahan mentah, tapi juga memproduksi komponen bernilai tinggi, termasuk baterai dan sistem penggerak kendaraan listrik,” ujar legislator Daerah Pemilihan Kalimantan Tengah itu, Rabu (30/4/2025).
Faktor ketiga adalah letak geostrategis Indonesia dan pasar domestik yang besar. Dengan posisi yang strategis di Asia Tenggara dan jumlah penduduk yang mencapai lebih dari 270 juta jiwa, Indonesia menjadi pasar potensial sekaligus hub logistik regional.
Selain itu, masuknya investor asing yang menjadi pemain kunci di industri kendaraan listrik juga menunjukkan kepercayaan internasional terhadap prospek industri ini di Indonesia. Terakhir Zhejiang Huayou Cobalt dari Tiongkok berinvestasi di baterai kenderaan listrik.
Namun demikian, untuk mempercepat pengembangan ekosistem kendaraan listrik, dibutuhkan langkah-langkah strategis yang konkret.
Baca juga: SUV Seres 3 Buka Pre-booking di PEVS 2025, Harga Mulai dari Rp370 Juta OTR Jakarta
Pertama, diperlukan konsistensi regulasi yang mampu memberikan kepastian dan keberlanjutan bagi industri.
Kedua, percepatan pembangunan infrastruktur pendukung, seperti stasiun pengisian daya dan rantai logistik komponen, menjadi keharusan.
Ketiga, pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang andal dan kompeten di bidang teknologi kendaraan listrik harus menjadi prioritas.
Baca juga: Wajah Terbaru SUV Baic X55 II Kini dalam 2 Varian, Harga Juga Lebih Kompetitif
Sekolah vokasi harus terus digalakkan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja.
“Kami di Fraksi Golkar berkomitmen mendukung kebijakan yang berpihak pada penguatan ekosistem kendaraan listrik nasional, demi mendorong kemandirian industri dan menciptakan lapangan kerja baru bagi generasi muda,” tegas Anggota Komisi XII DPR RI ini.
Karding Titip Setumpuk PR ke Menteri P2MI Baru: Revisi UU hingga Moratorium Arab Saudi |
![]() |
---|
Resmi Jabat Menteri P2MI, Mukhtarudin Janji Lindungi PMI dari Hulu ke Hilir |
![]() |
---|
Kata Pengamat Soal Reshuffle Kabinet: Jangan Sampai Kemarahan ke DPR Pindah ke Pemerintahan Prabowo |
![]() |
---|
Pertumbuhan Kendaraan Listrik Harus Didukung Penguatan Ekosistem dari Hulu ke Hilir |
![]() |
---|
Karangan Bunga Ucapan Selamat untuk Menteri Mukhtarudin Berjejer di Kantor Kementerian P2MI |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.