Senin, 29 September 2025

Harga Nikel Tahun Ini Diprediksi Masih Bergerak Fluktuatif Imbas Perang Dagang

Harga nikel pada tahun ini diperkirakan masih bergerak fluktuatif imbas dari perang dagang antara Amerika Serikat dan China

Editor: Sanusi
HO
TAMBANG NIKEL - Terlihat aktivitas pekerja di pertambangan nikel. Harga nikel pada tahun ini diperkirakan masih bergerak fluktuatif imbas dari perang dagang antara Amerika Serikat dan China yang masih membayangi stimulus ekonomi global. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Harga nikel pada tahun ini diperkirakan masih bergerak fluktuatif imbas dari perang dagang antara Amerika Serikat dan China yang masih membayangi ekonomi global.

Selain itu, saat ini terdapat kelebihan pasokan yang dapat menambah tekanan pada harga nikel

Namun, terdapat katalis positif untuk industri nikel dalam negeri karena Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memutuskan tidak melakukan pemotongan kuota bijih nikel, dimana sebelumnya direncanakan akan ada pemotongan sebesar 50 persen.

Baca juga: Realisasi Investasi Hilirisasi Triwulan I 2025 Capai Rp136,3 Triliun, Nikel Jadi Penopang Terbesar

Direktur Utama PT PAM Mineral Tbk (NICL), Ruddy Tjanaka, menyampaikan, pemberlakuan PP No 19/2025 tentang Tarif Royalti Minerba secara tidak langsung akan berpengaruh, tidak hanya terhadap kinerja perseroan tetapi memiliki dampak ke seluruh penambang nikel. 

"Adapun strategi perseroan menghadapi kondisi ini dengan melakukan beberapa efisiensi dalam kegiatan produksi sehingga tetap dapat memberikan Margin yang optimal," ujar Ruddy dikutip Rabu (30/4/2025).

Menurutnya, dalam rangka mendukung pertumbuhan berkelanjutan dan optimalisasi nilai tambah perusahaan, NICL berkomitmen melanjutkan kegiatan pengeboran sebagai bagian dari upaya pengembangan sumber daya dan penambahan cadangan tambang.

Kemudian, peningkatan produksi, penerapan prinsip (ESG) serta (GCG), pembaharuan FS dan Addendum AMDAL, peningkatan mutu (QA/QC), pengembangan system digitalisasi, serta penyelesaian proses akuisisi.

Baca juga: Kemilau Harga Emas dan Nikel Topang Kinerja Keuangan 2024 Grup Merdeka

Kinerja Kuartal I 2025

Pada kuartal I 2025, perseroan mencatatkan penjualan Rp543,91 miliar atau naik 365,68% dibandingkan dengan periode Maret 2024 senilai Rp116,79 miliar. 

Seiring dengan kenaikan nilai penjualan, volume penjualan nikel perseroan mencapai 222.791 wmt menjadi sebesar 995.834 wmt.

Ia menyebut, kendati kondisi industri nasional yang kurang menguntungkan  dimana harga acuan nikel domestik sejak awal semester kedua  2024 mengalami penurunan sebesar 10,85% hingga Maret 2025, perseroan terbukti mampu untuk mengatasi tantangan tersebut. 

"Selain itu, perseroan juga selalu berusaha untuk melakukan efisiensi produksi secara konsisten," paparnya.

Seiring langkah efisiensi biaya produksi dan peningkatan volume penjualan, laba bersih NICL  melonjak jadi Rp193,13 miliar dari sebelumnya Rp12,27 miliar. 

“Kami cukup puas atas pencapaian kinerja operasional dan keuangan perseroan di Kuartal pertama tahun 2025, mengingat kondisi makro geopolitik yang kurang kondusif yang juga mempengaruhi kondisi perkonomian domestik secara keseluruhan. ungkap Ruddy.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan