Menperin Agus Gumiwang Nilai Amerika Serikat Mulai Melunak Terhadap China
Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita menilai Amerika Serikat (AS) mulai menunjukkan sikap yang lebih lunak dalam perang dagang dengan China.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menilai Amerika Serikat (AS) mulai menunjukkan sikap yang lebih lunak dalam perang dagang dengan China.
Agus mulanya menjelaskan pandangannya mengenai latar belakang diberlakukannya tarif resiprokal oleh Presiden AS Donald Trump terhadap produk asal China.
Kebijakan tersebut dilatarbelakangi oleh ketimpangan dalam neraca perdagangan antara kedua negara.
Baca juga: Menteri Agus Gumiwang Terima Kunjungan Menperin Arab Saudi, Bahas Investasi Petrokimia
AS mengalami defisit perdagangan sebesar 318 miliar dolar AS dengan China. Impor dari China mencapai 462 miliar dolar AS, sementara ekspornya ke China hanya sekitar 143,5 miliar dolar AS.
Menurutnya, defisit yang besar ini menjadi alasan utama AS mengambil langkah proteksionis dengan mengenakan tarif tinggi terhadap barang-barang asal China.
Ia menduga bahwa awalnya kebijakan ini hanya ditujukan kepada China, tetapi pada akhirnya diterapkan juga ke negara-negara lain.
"Saya tidak berani melakukan assessment, tapi kami lihat bahwa Tiongkok pun melakukan retaliasi terhadap tarif yang telah ditetapkan oleh Amerika terhadap produk-produk Tiongkok," kata Agus dalam rapat bersama Komisi VII DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (29/4/2025).
Namun, dalam beberapa hari terakhir, Agus mengamati adanya perubahan sikap dari Donald Trump.
Ia menilai bahwa pernyataan Donald Trump menunjukkan sisi yang lebih lunak terhadap kemungkinan penyelesaian konflik dagang ini.
"Beberapa hari terakhir ini kami sudah bisa melihat, mudah-mudahan ada titik terang, ada beberapa pernyataan dari Presiden Trump yang tone-nya sudah mulai lenient, soft, terhadap bagaimana Amerika akan deal terhadap China," ucap Agus.
Pemicu dari perubahan sikap ini dinilai akibat dari masyarakat AS yang mulai merasakan dampak dari kebijakan tarif tinggi ini.
"Kesulitan yang dihadapi bukan oleh pemerintah Amerika, tetapi oleh rakyat Amerika itu sendiri. Suka atau tidak suka, semua barang-barang yang ada, yang masuk ke supermarket yang ada di Amerika itu, sebagian besar adalah produk-produk atau kiriman dari China," ujar Agus.
10 Tempat Terlarang di Dunia, Tidak Bisa Didatangi Turis |
![]() |
---|
Mesir Kerahkan Rudal HQ-9B China di Sinai, Tingkatkan Kekhawatiran Israel |
![]() |
---|
Rahasia Bocor, AS Dituding Kucurkan Dana Fantastis Demi Biayai Kerusuhan yang Guncang Nepal |
![]() |
---|
Hasil Badminton China Masters 2025: Skor Afrika Warnai Kegagalan Alwi Farhan ke 16 Besar |
![]() |
---|
Hasil Badminton China Masters 2025: Jafar/Felisha Mode Sangar, Pulangkan Utusan Jepang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.