Selasa, 7 Oktober 2025

Prabowo Sumbang 1.000 Burung Hantu Atasi Tikus, Menteri Dody: Terbukti Efektif Tekan Populasi Hama

Dody menilai bantuan burung hantu sangat relevan dan mendukung keberhasilan penerapan teknologi Irigasi Padi Hemat Air (IPHA).

Istimewa
ATASI HAMA TIKUS - Presiden Prabowo Subianto menyumbang 1.000 ekor burung hantu untuk menyelesaikan masalah hama tikus. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menilai keputusan Presiden Prabowo Subianto mengirim burung hantu untuk mengatasi serangan hama tikus di kawasan pertanian sebagai langkah tepat.

Prabowo mengumumkan pemberian bantuan 1.000 ekor burung hantu sebagai solusi alami untuk mengatasi serangan hama tikus di kawasan pertanian, khususnya di Desa Randegan Wetan, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Senin (7/4/2025).

Dody menilai bantuan tersebut sangat relevan dan mendukung keberhasilan penerapan teknologi Irigasi Padi Hemat Air (IPHA).

IPHA disebut telah terbukti mampu meningkatkan produksi padi secara signifikan.

Baca juga: Presiden Prabowo Beli 1.000 Burung Hantu Rp 150 Juta Demi Tuntaskan Hama Tikus di Majalengka

"Kami mengucapkan terima kasih kepada Presiden atas dukungan nyata dalam menjaga keseimbangan ekosistem sekaligus mendukung peningkatan produksi pertanian nasional melalui pemberian burung hantu ini," kata Dody dikutip dari siaran pers pada Senin (21/4/2025).

IPHA memiliki kemampuan mengatur siklus pengairan sawah secara berselang (intermittent irrigation).

Teknologi tersebut diklaim mampu menghemat air hingga 30 persen serta meningkatkan produktivitas padi hingga 169 persen dibanding metode konvensional.

Namun, penerapan IPHA juga menghadapi tantangan, salah satunya meningkatnya ancaman hama tikus.

Kondisi sawah yang lebih dangkal dalam sistem IPHA memungkinkan tikus lebih mudah mencapai batang padi, sehingga meningkatkan risiko kerusakan panen.

Dody menyebut solusi alami berupa penggunaan burung hantu sebagai predator tikus terbukti efektif menekan populasi hama.

"Langkah ini juga lebih aman dan ramah lingkungan dibandingkan penggunaan pestisida kimia," ujarnya.

Adapun para petani di Indramayu dan Cirebon telah menerapkan metode pengendalian hama ini dengan memasang rumah burung hantu di sekitar area persawahan.

Keberhasilan metode tersebut mendorong petani di Majalengka untuk mengadopsinya.

"Dukungan Presiden Prabowo menjadi bentuk nyata perhatian terhadap keresahan petani akibat serangan tikus," ucap Dody.

Sebagai bentuk sosialisasi dan penguatan implementasi IPHA, Kementerian PU akan menyelenggarakan panen demplot sekaligus pameran hasil panen teknologi IPHA di Daerah Irigasi (DI) Rentang pada Selasa, 22 April 2025.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved