Sabtu, 4 Oktober 2025

Kemendag Proyeksikan Kebijakan Tarif Resiprokal AS Bakal Ganggu Kinerja Ekspor Impor

Kemendag memproyeksikan, kinerja ekspor impor Indonesia bakal menurun imbas kebijakan tarif resiprokal yang berlaku di Amerika Serikat

Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Sanusi
Nitis Hawaroh/Tribunnews.com
TARIF TRUMP BAKAL GANGGU IMPOR EKSPOR - Kementerian Perdagangan (Kemendag) memproyeksikan, kinerja ekspor impor Indonesia bakal menurun imbas kebijakan tarif resiprokal yang berlaku di Amerika Serikat. Tercatat bahwa kebijakan tarif resiprokal AS untuk Indonesia sebesar 32 persen. Serta kebijakan tarif dasar baru dipatok sebesar 10 persen. 

Amalia menuturkan, ekspor Indonesia ke AS didominasi oleh komoditas non-migas, dengan komoditas utama antara lain mesin dan perlengkapan elektrik (HS 85), pakaian rajutan (HS 61), serta alas kaki (HS 64). Sementara itu untuk migas, Indonesia melakukan impor migas terutama untuk Crude Petroleum Oil, Liquefied Propane, dan Liquefied Butane.

Di sisi impor non-migas dari AS, Indonesia banyak mengimpor mesin dan peralatan mekanis (HS 84), biji dan buah mengandung minyak seperti kedelai (HS 12), serta mesin perlengkapan elektrik (HS 85).

59 Bulan 

BPS mencatat neraca perdagangan Indonesia surplus sebesar 4,33 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau naik 1,23 miliar dolar AS pada Maret 2025.

Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, neraca perdagangan Indonesia telah mencatatkan surplus selama 59 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.

"Surplus pada Maret 2025 lebih ditopang oleh surplus dari komoditas non-migas yang sebesar 6 miliar dolar AS," kata Amalia.


 

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved