Saham Boeing Terjun Bebas, Terancam Krisis Keuangan Imbas China Boikot Pengiriman Jet
Saham produsen pesawat asal Amerika Serikat, Boeing mengalami penurunan signifikan. Apa alasannya?
Penulis:
Namira Yunia Lestanti
Editor:
Sanusi
TRIBUNNEWS.COM , WASHINGTON – Saham produsen pesawat asal Amerika Serikat, Boeing mengalami penurunan signifikan setelah Pemerintah China melarang pengiriman pesawat Boeing, sebagai respons terhadap ketegangan perdagangan antara AS dan China.
Mengutip laporan Reuters, saham Boeing amblas 1 persen menjadikan total penurunan tahun ini mencapai 12 persen.
Amblasnya saham Boeing (BA), turut menyeret penurunan Dow saham Jones Industrial Average hingga 155,83 poin, atau 0,38 persen, menjadi 40.368,96, Rabu (16/4/2025).
Baca juga: China Batalkan Kontrak dengan Boeing di Tengah Perang Dagang, Trump Tanggapi Sikap Beijing
Hanya itu, sejumlah saham unggulan Wall Street juga ikut amblas, diantaranya S&P 500 melemah 9,34 poin, atau 0,17 persen, menjadi 5.396,63. Disusul Indeks Harga Saham Gabungan Nasdaq yang menyusut 8,32 poin atau 0,05 persen.
Sehubungan dengan penurunan ini terjadi imbas aksi boikot yang dilakukan otoritas Tiongkok, memerintahkan maskapai-maskapainya untuk tidak menerima lagi pengiriman pesawat Boeing.
Pemerintah Tiongkok juga meminta maskapai nasionalnya untuk menghentikan pembelian peralatan dan suku cadang pesawat dari perusahaan-perusahaan AS, sebagai tanggapan atas keputusan Amerika Serikat yang memberlakukan tarif sebesar 145 persen terhadap barang-barang asal Tiongkok.
Baca juga: Boeing Sebut 3 Keunggulan Pesawat Tempur F-15 yang Dilirik RI, Tak Pernah Kalah dalam Pertempuran
China diketahui menjadi salah satu negara yang menyumbangkan 20 persen permintaan pesawat global dalam beberapa dekade mendatang, menjadikan pasar ini sangat penting bagi Boeing. Namun, dengan adanya larangan ini, Boeing menghadapi tantangan besar dalam mempertahankan pangsa pasarnya di Tiongkok.
Mengingat penangguhan tersebut, tiga maskapai besar China yakni, maskapai Air China, China Eastern Airlines dan China Southern Airlines harus membatalkan rencana mereka untuk menerima 45, 53, dan 81 pesawat Boeing antara tahun 2025 hingga 2027.
Bahkan pengiriman 8.830 pesawat baru Boeing dalam 20 tahun ke depan juga terancam batal, mempengaruhi pendapatan jangka pendek dan panjang.
Boeing Terancam Krisis Keuangan
Boikot dari China memperbaiki situasi Boeing yang sudah rapuh, terlebih selama enam tahun terakhir. Tepatnya sejak tahun 2018, Boeing telah mencatat kerugian operasional sebesar 51 miliar dolar AS.
Kondisi ini semakin diperparah pasca tahun lalu Boeing mulai dilanda krisis buntu keuangan aksi aksi kerja yang dilakukan 33 ribu staf di pabrik Pantai Barat AS pada pertengahan September 2024.
Mogok digelar kerja karyawan Boeing selama sepekan, dimaksudkan untuk memprotes perusahaan agar meningkatkan tawaran upah para staf dan mengembalikan dana pensiun yang telah dicabut satu dekade lalu.
Namun kemunduran tersebut tidak kunjung mendapatkan jalan keluar. Imbas memukul kerja yang berkepanjangan pengiriman jet 777X-nya di stop selama setahun, tak sampai disitu mogok kerja juga membuat pesawat 737 Max, 767 mandek diproduksi.
Alasan ini membuat saham perusahaan dan merugi miliar dolar hingga perusahaan terpaksa melakukan PHK massal terhadap 2.500 pekerja di cabang Washington, Oregon, South Carolina, dan Missouri.
Ketika China benar-benar memboikot pesawat jet dan suku cadang Boeing maka hal tersebut dapat mempercepat tekanan finansial perusahaan, memicu langkah-langkah darurat seperti PHK massal, penjualan saham besar-besaran, dan potensi kehilangan strategi pasar jangka panjang.
Jadwal 32 Besar Badminton China Masters 2025: Langkah Berat Alwi Farhan dan Ana/Meilysa |
![]() |
---|
Rekap Hasil China Masters 2025: 3 Kejutan Pahit, Indonesia Ikut Rasakan Getirnya |
![]() |
---|
Fenomena Langit di Tiongkok, Warga Meyakini Ada 'Benda Misterius' hingga Muncul Suara Ledakan |
![]() |
---|
Iran Potensial Beli Jet J-10C China: Langit Suriah Bakal Jadi Arena Pertempuran Lawan F-35 Israel |
![]() |
---|
Hasil China Masters 2025: Lolos 16 Besar, Peluang Tinggi Fajar/Fikri Jumpa Wakil Tuan Rumah Lagi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.