Selasa, 7 Oktober 2025

Diduga BBM Oplosan Beredar di Kendari Sultra, Motor Baru dari Dealer Mogok Usai Isi Pertalite

Pihak Pertamina saat ini mengaku tengah melakukan investigasi menyeluruh berkaitan dengan isu mogoknya sejumlah motor ojol usai isi BBM.

|
Istimewa
MOTOR OJOL MOGOK-Sejumlah motor ojol mengalami mogok usai isi BBM jenis Pertalite di salah satu SPBU Kendari, Sultra, Selasa (4/3/2025). Mereka pun sudah melaporkan hal ini kepada pihak kepolisian. 

Selain itu, Fahrougi menyebut pertamina juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Aparat Penegak Hukum serta pihak independen untuk sama-sama melakukan uji kualitas bahan bakar, agar memberikan rasa kepastian kepada masyarakat.

"Uji sampling akan segera dilakukan bersama dengan instansi terkait guna memberikan kepastian kepada masyarakat," tuturnya.

Pada Kamis (6/3/2025), Pertamina Patra Niaga Integrated Terminal Kendari mengklaim penyebab sejumlah motor warga dan pengemudi ojek online (Ojol) mogok bukan dari BBM jenis Pertalite yang mereka distribusikan.

Manager Pertamina Patra Niaga Kendari, Supriyono Agung Nugroho menyampaikan, mogoknya sejumlah motor ojol maupun warga bukan disebabkan Pertalite.

"Secara mutu tidak ada hubunganya kerusakan mobil dan motor dengan BBM produk yang didistribuksikan Pertamina Terminal Kendari. Jadi hasilnya sudah sesuai on spek," kata Supriyono saat konferensi pers, dikutip dari TribunSultra.

Supriyono mengatakan klaim kerusakan motor bukan dari BBM oplosan yang didistrubusikan Pertamina Patra Niaga setelah melakukan pengecekan spesifikasi di empat SPBU.

Pengecekan tersebut dilakukan Pertamina bersama Polda Sultra dan ESDM Sultra pada Rabu (05/3/2025) pagi.

Sampel Pertalite yang disebutkan warga dan ojol Pertalite oplosan juga sudah dilakukan pengujian spesifikasi.

"Untuk BBM hasil dari pemeriksaan baik internal kita ataupun pengambilan sampel yang langsung dari nosel, pengambilan sampel yang dikirimkan masyatakat ke SPBU itu sudah kita pengujian seluruhnya," jelasnya.

"Itu sudah diperoleh dengan hasil masuk dalam range mutu atau standar dari dirjen migas," lanjut Supriyono.

Sementara terkait kerusakan motor atau kendaraan yang mogok setelah mengisi BBM Pertalite, pihak pertamina tidak mau bertanggungjawab.

Karena untuk mengetahui secara pasti penyebab kendaaran mogok apakah dari pertalite yang didistrbusikan terminal Kendari atau pedagang eceran masih harus diselidiki.

"Terkait kendaraan warga yang rusak kita perlu lalukan pemeriksaaan lebih mendalam. Kalau nanti ada hasil dari LEMIGAS yang kita uji kalau memang diperlukan akan kita sampaikan kembali," tutur Supriyono.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved