Profil Muhammad Kerry Adrianto Riza, Anak Saudagar Minyak Riza Chalid Jadi Tersangka Korupsi Minyak
Muhammad Kerry Adrianto merupakan pengusaha kelahiran 15 September 1986. Ia adalah anak dari pasangan Mohammad Riza Chalid dan Roestriana Adrianti.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Muhammad Kerry Adrianto Riza (MKAR) menjadi tersangka dalam kasus tata kelola minyak mentah dan produk kilang di PT Pertamina Persero, Subholding, dan Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) pada 2018-2023.
Kerry, yang merupakan anak dari saudagar minyak Mohammad Riza Chalid, dalam kasus korupsi ini merupakan beneficiary owner atau penerima manfaat dari PT Navigator Khatulistiwa.
Dalam kasus ini ada tujuh tersangka termasuk Kerry. Dua direktur utama (dirut) anak perusahaan Pertamina merupakan bagian dari tujuh itu.
Tersangka dalam kasus ini selain Kerry, yang ditetapkan Kejaksaan Agung pada Senin (24/2/2025), adalah Dirut PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan, Direktur Optimasi Feedstock dan Produk PT Kilang Pertamina Internasional Sani Dinar Saifuddin, serta Vice President (VP) Feedstock PT Kilang Pertamina Internasional Agus Purwono.
Baca juga: 2 Bos Anak Usah Pertamina Jadi Tersangka Korupsi Minyak Mentah, Ini Sikap Kementerian BUMN
Lalu, Dirut PT Pertamina International Shipping Yoki Firnandi, Komisaris PT Khatulistiwa dan PT Jenggala Maritim Dimas Werhaspati, dan Komisaris PT Jenggala Maritim dan PT Orbit Terminal Merak Gading Ramadan Joede.
Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung Abdul Qohar menuturkan perbuatan para tersangka itu mengakibatkan negara rugi sebesar Rp 193,7 triliun.
Lantas, siapa itu Kerry?
Muhammad Kerry Adrianto merupakan pengusaha kelahiran 15 September 1986. Ia adalah anak dari pasangan Mohammad Riza Chalid dan Roestriana Adrianti.
Kerry pernah bersekolah di Jakarta, tetapi pada 1998 ia pindah ke Singapura bersama orang tuanya.
Selama di Singapura, ia menempuh pendidikan di United World College South East Asia (UWC SEA) selama 2000-2004.
Perjalanan pendidikannya kemudian dilanjutkan ke London, Inggris, di mana ia menempuh studi di Imperial College, University of London. Kerry masuk pada 2004 dan lulus tahun 2008 dengan gelar BSc Applied Business Management. Pada 2015, ia menikahi Atya Irdita Sardadi.
Kerry merupakan petinggi di beberapa perusahaan. Ia tercatat pernah menjadi Komisaris Utama perusahaan manajar investasi GAP Capital.
Lalu, ia merupakan Presiden Direktur di dua perusahaan, yaitu PT Pelayaran Mahameru Kencana Abadi dan PT Navigator Khatulistiwa.
Dua perusahaan tersebut memiliki dan mengoperasikan armada kapal tanker minyak, kapal pengangkut gas, kapal tunda, dan tongkang.
Di luar bisnis kapal, ia juga merupakan Komisaris Utama Hangtuah Jakarta. Di situs resmi klub basket tersebut, Kerry tercatat sebagai pemilik klub.
Bangun Karakter Generasi Muda, Komut Pertamina Ungkap Kebutuhan SDM Energi di Universitas Pertamina |
![]() |
---|
BBM Langka di SPBU Swasta, Pemerintah Tegaskan Pertamina Tidak Monopoli Distribusi |
![]() |
---|
BEM-PTNU Minta KPK Segera Umumkan Tersangka Kasus Korupsi Kuota Haji untuk Cegah Penggiringan Opini |
![]() |
---|
Pakar IPB: Dekarbonisasi 1 Juta Ton oleh Pertamina Dapat Diikuti Industri Lain |
![]() |
---|
Tips Ustaz Khalid Basalamah Berlindung dari Fitnah Usai Kembalikan Uang ke KPK |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.