Prabowo Minta Pengusaha Beli Gabah Kering di Harga Rp6.500/Kg, Kalau Nggak Mau Tutup Saja!
Presiden RI Prabowo Subianto menetapkan harga pembelian gabah kering di tingkat petani sebesar Rp6.500 per kilogram.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden RI Prabowo Subianto menetapkan harga pembelian gabah kering di tingkat petani sebesar Rp6.500 per kilogram (kg).
Prabowo meminta semua pengusaha untuk mengikuti aturan baru tersebut.
Prabowo menjelaskan, penetapan harga gabah kering tersebut bertujuan untuk memberikan kesejahteraan kepada para petani.
Dengan begitu, para petani bisa terus melakukan produksi demi tercapai swasembada pangan.
"Pemerintah republik Indonesia sudah menetapkan harga gabah, harga gabah kering panen yang dibeli dari petani adalah Rp 6.500. Saya siap keluarkan PP."
"Saya tidak main-main ini. Ini adalah masalah kebangsaan. Pengusaha harus untung, tapi tidak bisa untung seenaknya," ucap Prabowo di Kementan RI, Jakarta, Senin (3/2/2025).
Prabowo mengingatkan tidak boleh ada pihak yang mau menang sendiri dalam permasalahan harga pangan.
Dia menyebut, produsen, petani, pengusaha hingga konsumen harus saling untung.
Prabowo mengancam pengusaha yang tidak mau nurut dengan aturan baru tersebut untuk menutup usaha penggilingan padinya. Negara akan mengambil alih usaha tersebut.
"Kalau negara lain bisa, Indonesia harus bisa juga. Dan kalau tidak mau, ya sudah, tutup saja, tidak usah bikin penggilingan padi, saya ambil alih."
"Negara akan ambil alih penggilingan padi. Saya katakan ini masalah hidup dan mati. Ini masalah survival. Saya tidak main-main," jelasnya.
Baca juga: Bulog Akan Serap 3 Juta Ton Gabah Petani, Standar Derajat Sosoh Beras Disesuaikan Jadi 95 Persen
Prabowo mengatakan, para menteri kabinet merah putih sedang merumuskan langkah-langkah yang akan diambil terkait kebijakan tersebut.
Kebijakan baru harus diambil demi swasembada pangan di Indonesia. Dia mengingatkan swasembada pangan merupakan masalah penting bangsa.
Baca juga: DPR: Bulog Harus Segera Serap Gabah Petani Rp 6.500 Per Kilogram, Jangan Banyak Alasan
"Saya tekankan lagi bahwa masalah swasembada pangan, masalah pangan adalah hidup dan matinya bangsa Indonesia. Saya ulangi, masalah pangan adalah masalah kedaulatan, masalah kemerdekaan, masa survival kita sebagai bangsa," jelasnya.
"Kalau kita mau jadi negara maju, pangan harus aman. Saya minta semua pihak untuk dengan hati yang tulus, dengan cinta tanah air, dengan cinta merah putih, dengan patriotisme yang tinggi, setia kepada tujuan ini," tandasnya.
Jokowi Arahkan Relawan Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Pengamat: Menyedihkan, Kok Bicara Kekuasaan |
![]() |
---|
Tim Reformasi Polri Dibentuk, SETARA Ingatkan Jangan Terjebak Isu Jabatan |
![]() |
---|
Batal Bentuk TGPF, Prabowo Pilih Jalur Lembaga HAM untuk Investigasi Kerusuhan Agustus |
![]() |
---|
Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional |
![]() |
---|
Dirut Akui Kepercayaan Publik ke Pertamina Turun, Konsumen Beralih ke SPBU Swasta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.