Presiden Prabowo Direncanakan Hadiri Puncak Hari Santri 2025
Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan menghadiri rangkaian Hari Santri 2025 pada 22 September di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang.
Penulis:
Fahdi Fahlevi
Editor:
Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama, Amien Suyitno, menyampaikan rangkaian Hari Santri 2025 akan dimulai dengan acara Ithlaq Hari Santri 2025 pada 22 September di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang.
Puncaknya, akan digelar Malam Bakti Santri Untuk Negeri di Taman Mini Indonesia Indah Jakarta pada 25 Oktober 2025, yang rencananya akan dihadiri Presiden Prabowo Subianto.
"Jadi malam puncaknya di akhir Oktober Insya Allah tanggal 24 atau 25 Oktober, kita agendakan mudah-mudahan Pak Presiden tidak ada halangan yang sedang kita rancang komunikasikan dengan Sekretaris Negara," ujar Amin Suyitno di Jakarta, pada Jumat (19/9/2025).
Satu dasawarsa setelah pertama kali ditetapkan, peringatan Hari Santri kembali digelar tahun ini dengan semangat yang lebih besar dan visi yang lebih mendunia.
Mengusung tema “Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia”, peringatan Hari Santri 2025 bukan lagi sekadar seremoni tahunan, melainkan gerakan strategis untuk memperkuat peran pesantren dan santri dalam menjawab tantangan global.
Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, Ithlaq tahun ini tidak hanya menandai peluncuran logo, tetapi juga diiringi kegiatan nyata seperti Gerakan Nasional Cek Kesehatan Gratis (CKG) dan Gerakan Makan Bergizi Gratis (MBG) di sejumlah pesantren besar, antara lain Pesantren Tambakberas, Pesantren Denanyar, Pesantren Peterongan, dan Tebuireng.
“Program ini akan dihadiri langsung oleh Menteri Agama Republik Indonesia dan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, menandai dimulainya tradisi baru perhatian negara terhadap kualitas kesehatan dan gizi santri,” ucapnya.
Selanjutnya, akan digelar Halaqah Hari Santri di delapan titik strategis nasional, mulai dari Ma’had Aly Hasyim Asy’ari Tebuireng, Jakarta, Palembang, Yogyakarta, hingga Sengkang, Kabupaten Wajo.
“Forum ini menghadirkan para narasumber lintas disiplin ilmu untuk membahas isu-isu strategis kebangsaan dan keumatan, sekaligus memperluas jejaring intelektual pesantren di tingkat nasional dan global,” katanya.
Suyitno menambahkan, agenda besar lainnya adalah Musabaqah Qira’atil Kutub Internasional (MQKI) yang akan digelar pada 1–7 Oktober 2025 di Pondok Pesantren As’adiyah, Sengkang.
Ajang bergengsi ini akan diikuti oleh santri dari 34 provinsi di Indonesia dan 10 negara Asia Tenggara.
Pemilihan As’adiyah sebagai pesantren tertua di kawasan timur Indonesia ini telah melahirkan ratusan pesantren lainnya, menjadi simbol pusat keilmuan Islam Nusantara yang mendunia.
Baca juga: Tema Hari Santri 2025: Mengawal Kemerdekaan Menuju Peradaban Dunia, Ini Maknanya
Langkah ini menandai keseriusan Kementerian Agama menjadikan Hari Santri sebagai momentum globalisasi santri Indonesia, memperkenalkan wajah Islam moderat Indonesia di panggung internasional.
Haidar Alwi Institut Minta Tim Reformasi Polri Lebih Fokus pada Reformasi Kultural |
![]() |
---|
Mulai Bulan Depan Menkeu Purbaya Tarik Uang Nganggur di Kementerian, Begini Respons Presiden Prabowo |
![]() |
---|
SETARA Ungkap 130 Masalah Internal Polri, Reformasi Tak Bisa Ditunda |
![]() |
---|
Jokowi Ikut Bicara soal Wapres Gibran Tak Hadiri Pelantikan Menteri Baru: Kunjungan ke Papua Nugini |
![]() |
---|
Prabowo Pertama Kali ke Sidang Umum PBB, Indonesia Punya Suara di Forum Dunia? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.