Kinerja Ekspor Sepanjang 2024 Mencapai 264,7 Miliar Dolar AS
Kinerja ekspor sepanjang tahun 2024 sebesar 15,87 miliar dolar AS atau turun dibandingkan tahun 2023 sebesar 15,92 miliar dolar AS.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kinerja ekspor sepanjang tahun 2024 mencapai 264,7 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau naik 2,29 persen dibandingkan tahun 2023 sebesar 258,77 miliar dolar AS.
Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, ekspor non migas sepanjang tahun 2024 mencapai 248,83 miliar dolar AS atau naik 2,46 persen dibandingkan tahun 2023 sebesar 242,85 miliar dolar AS.
Sedangkan kinerja ekspor sepanjang tahun 2024 sebesar 15,87 miliar dolar AS atau turun dibandingkan tahun 2023 sebesar 15,92 miliar dolar AS.
"Total ekspor pada tahun 2024 atau ini sepanjang tahun 2024 mencapai 264,7 miliar US dolar atau naik sebesar 2,29 persen dibandingkan dengan tahun 2023," ujar Amalia dalam Rilis BPS, Rabu (15/1/2025).
Baca juga: BPS Catat Kinerja Ekspor RI Turun 2,24 Persen pada Desember 2024
Amalia menyatakan, andil utama peningkatan nilai ekspor disumbang oleh sektor industri pengolahan sebesar 3,84 persen. Adapun jika dilihat berdasarkan sektor, peningkatan ekspor non migas terutama dari sektor industri pengolahan dan sektor pertanian.
"Kedua sektor ini, yaitu sektor industri pengolahan dan pertanian menjadi pendorong utama atas peningkatan kinerja ekspor non-migas tahun 2024 dengan andil masing-masing sebesar 3,84 persen dan 0,51 persen terhadap pertumbuhan," ujarnya.
Sementara komoditas yang paling banyak diekspor oleh Indonesia adalah bahan bakar mineral atau (HS27) yang mencakup sekitar 15,94 persen dari total ekspor non migas.
Negara tujuan untuk ekspor komoditas bahan bakar mineral adalah Tiongkok yang pangsanya sebesar 35,03 persen, India sebesar 17,59 persen dan Jepang dengan share sebesar 9,77 persen.
"Dengan nilai ekspor sebesar 39,65 miliar USD, maka ekspor komoditas ini mengalami penurunan sebesar 9 persen dibandingkan tahun 2023," papar Amalia.
Sementara itu, jika dilihat menurut komoditas yang mengalami peningkatan nilai ekspor tertinggi yaitu komoditas barang dari besi dan baja atau (HS73) dimana komoditas ini berada di urutan pertama dengan tujuan ekspor utama ke Tiongkok dimana share terhadap total ekspor sebesar 1,38 persen.
"Komoditas ini mengalami peningkatan nilai sebesar 1,72 miliar US dolar dibandingkan tahun 2023," jelasnya.
Pemerintah Lepas Udang Terkontaminasi ke Pasar Lokal, Pengusaha Sebut Banyak Risiko |
![]() |
---|
Lewat H-POP 2025, Peluang Ekspor Produk Halal Terbuka Lebar bagi UMKM Indonesia |
![]() |
---|
Persaingan Tak Sehat Truk China Vs Truk Jepang Gara-gara Tak Tegas Berlakukan Standar Euro 4 |
![]() |
---|
Nurdin Halid Tegaskan Impor BBM Satu Pintu Pertamina Sesuai Konstitusi, Jaga Stabilitas Energi |
![]() |
---|
Stok Bensin di SPBU Shell Puspitek Tangsel Kosong Sejak Pekan Lalu, Hanya Ada 1 Petugas Bekerja |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.