Kaji Penutupan Stasiun KRL Karet, Kemenhub Libatkan Masyarakat Setempat
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melibatkan masyarakat setempat dalam mengkaji penutupan Stasiun KRL Karet.
Wacana pengintegrasian ini juga dalam rangka mengantisipasi peningkatan jumlah penumpang pesawat yang menggunakan kereta dari Bandara Soetta menuju pusat Kota Jakarta dan sebaliknya.
Berdasarkan data KCI, dari sekitar 56 juta penumpang Bandara Soekarno-Hatta setiap tahunnya, pada 2024 ada sebanyak 1,5 juta penumpang menuju bandara menggunakan Commuter Line Basoetta.
Lewat peningkatan layanan Commuter Line Basoetta ini, ditargetkan dapat melayani sekitar 20 persen atau 10 juta orang dari total pengguna pesawat di Bandara Soekarno-Hatta.
Proyeksi peningkatan jumlah penumpang tersebut tak lepas dari lokasi strategis Stasiun Manggarai sebagai titik awal keberangkatan maupun Stasiun BNI City.
Sebab, kedua stasiun tersebut memiliki konektivitas dan terintegrasi dengan beragam moda transportasi lainnya.
Contohnya seperti Bus Transjakarta, KRL, MRT, LRT, hingga JakLingko.
“Perlu dipahami oleh semua pihak bahwa keputusan yang diambil KCI bertujuan untuk mendukung pergerakan penumpang, baik itu berupa ketepatan waktu keberangkatan dan ketibaan, waktu tempuh yang tidak lama, serta keamanan dan kenyamanan bagi penumpang kami,” pungkas Joni.
Stasiun Karet akan Ditutup
PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI berencana menutup Stasiun Karet karena jaraknya yang terlalu dekat dengan Stasiun BNI City.
Direktur Pengembangan Usaha & Kelembagaan KAI Rudi As Aturridha mengatakan, bagi penumpang yang hendak ke arah Karet, bisa dilakukan dengan berjalan kaki.
"Stasiun karet ditutup karena sudah dekat sekali dengan BNI City. Jadi kalau orang yang mau ke Karet, dia tinggal jalan saja," kata Rudi ketika ditemui di Stasiun BNI City, Jakarta Pusat, Rabu (1/1/2025).
Menurut dia, tidak efektif jika Stasiun Karet dan Stasiun BNI City dioperasikan secara bersamaan karena jaraknya yang terlalu dekat.
Nantinya, perjalanan KRL akan berhenti untuk menurunkan dan menaikkan penumpang di Stasiun BNI City.
Apabila ada penumpang yang hendak menuju Karet, ia mengatakan PT KAI telah membuat selasar yang bisa dilewati.
"Kami sudah buat yang selasarnya sampai dengan ke BNI City, sehingga trafiknya pun akan lebih cepat. Enggak perlu lagi berhenti (di Stasiun Karet), tapi langsung berhenti di sini (di Stasiun BNI City)," ujar Rudi.
Ditemui di tempat sama, Direktur Utama PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Asdo Artrivianto belum bisa membeberkan kapan waktu pastinya dari penutupan Stasiun Karet.
Sebab, saat ini masih menunggu penyesuaian dari Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) 2025.
"Rencana di 2025. Waktunya kita menunggu penyesuaian Gapeka 2025. Nanti tunggu Gapeka 2025," kata Asdo.
Angkutan Barang akan Dibatasi selama Libur Maulid 2025, Ini Jadwal dan Daftar Ruas Jalannya |
![]() |
---|
Kementerian Perhubungan Bentuk Satgas Atasi Persoalan Kendaraan ODOL |
![]() |
---|
2.500 Warga Pati Kirim Surat ke KPK, Rela Bayar Rp 14 Ribu ke Kantor Pos |
![]() |
---|
Sempat Mangkir, Bupati Pati Sudewo Akan Diperiksa KPK pada 27 Agustus Kasus Dugaan Suap di DJKA |
![]() |
---|
Banyak Praktik Pungli, Menhub Dudy Bakal Bubarkan Jembatan Timbang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.