Sabtu, 4 Oktober 2025

Badai PHK

Kondisi Industri Tekstil Memprihatinkan, Permintaan Merosot, 1 Pabrik di Karawang Tutup

Kondisi industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) kian memprihatinkan.

Endrapta Pramudhiaz/Tribunnews.com
Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jemmy Kartiwa Sastraatmaja dalam konferensi pers di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (26/11/2024) malam. 

Dalam kesempatan sama, Ketua Bidang Ketenagakerjaan Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Bob Azam menilai seharusnya negara yang membutuhkan industri TPT, bukan malah sebaliknya.

Menurut dia, industri TPT sangat penting untuk mendistribusikan kesejahteraan.

Industri ini dibutuhkan negara karena dapat berkontribusi dalam pemerataan pendapatan.

"Jadi sebenarnya bukan industri TPT yang membutuhkan negara, tapi negara yang membutuhkan industri TPT," kata Bob.

Jika pendapatan per kapita Indonesia sudah lebih tinggi seperti di sekitar 8 ribu dolar AS sampai 9 ribu dolar AS, mungkin pemerintah baru bisa berpikir untuk beralih ke industri dengan nilai tambah yang lebih tinggi.

Namun, sekarang posisinya pendapatan per kapita Indonesia belum mencapai angka segitu.

Ia menjelaskan bahwa keberadaan industri padat karya seperti tekstil untuk di negara dengan pendapatan per kapita yang rendah seperti Indonesia, masih dibutuhkan. 

"Kita tuh merasa kok kayak dibalik-balik kayak kita yang memohon-mohon. Mestinya negara yang membutuhkan industri padat karya," ujar Bob.

"Kita masih punya saudara-saudara kita yang pendidikan yang menengah bawah, masih banyak butuh pekerjaan," pungkasnya.

Asia Pasific Hentikan Sementara Pabrik di Karawang

PT Asia Pacific Fibers Tbk (POLY) menghentikan sementara salah satu unit produksi pabrik kimia dan serat di Karawang, Jawa Barat mulai 1 November 2024 lalu.

Perusahaan menghadapi tren penurunan operasi hingga kuartal III-2024, di mana utilisasi perusahaan diperkirakan berada di bawah level 40 persen.

"Faktor eksternal berupa kelebihan pasokan global masih menjadi penyebab turunnya permintaan," urai Direksi Perseroan dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (1/11), dikutip dari Kontan.

Selain itu, POLY juga menghadapi tekanan signifikan terhadap modal kerja dan belanja modal seiring proses restrukturisasi utang perusahaan yang tak kunjung selesai sejak 2005.

Penghentian pabrik yang telah eksis selama tiga dekade ini akan berdampak pada koreksi pendapatan tahunan POLY hingga 52 persen.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved