Pengusaha Guangxi China Jajaki Peluang Bisnis di Sektor Energi Baru, EV dan Peralatan Mekanikal
Sejumlah pebisnis dari Provinsi Otonom Guangxi di China datang ke Indonesia untuk menjajaki peluang kerjasama bisnis dan investasi bidang energi baru
Dia menyebutkan, dalam beberapa tahun terakhir, kerja sama ekonomi dan perdagangan antara Guangxi dan Indonesia telah berkembang pesat, memberikan kontribusi positif terhadap pembangunan bersama komunitas dengan masa depan bersama antara Tiongkok dan Indonesia.
Pada tahun 2023, volume impor dan ekspor antara Guangxi dan Indonesia adalah 14,24 miliar yuan.
Dari Januari hingga September 2024, total volume impor dan ekspor antara Guangxi dan Indonesia adalah 14,8 miliar yuan, meningkat dari tahun ke tahun sebesar 62,6 persen.
Dengan kemajuan pembangunan bersama "one belt one road" dan penerapan RCEP secara mendalam, Guangxi berpartisipasi dalam pembangunan Kawasan Industri Terpadu Indonesia-China, zona kerja sama ekonomi dan perdagangan luar negeri pertama yang didirikan oleh Tiongkok pada tahun Indonesia, dan bekerja sama dalam pembangunan pabrik SAIC-GM-Wuling Indonesia.
Selain itu, produk perwakilan provinsi kami, SAIC-GM-Wuling Motors, menduduki peringkat pertama dalam pangsa pasar kendaraan energi baru di Indonesia selama tiga tahun berturut-turut.
Dia menjelaskan, kegiatan promosi kali ini merupakan implementasi mendalam Guangxi terhadap "Pernyataan Bersama Republik Rakyat Tiongkok dan Republik Indonesia tentang Mempromosikan Kemitraan Strategis Komprehensif dan Pembangunan Komunitas Tiongkok-Indonesia dengan Masa Depan Bersama" yang dikeluarkan oleh Tiongkok dan Indonesia pada 9 November 2024.
Mr Li Yu, Direktur Wilayah Otonom Guangxi Zhuang menambahkan, pihaknya akan mendorong pola pembangunan baru yang konkrit antara Indonesia dan Tiongkok.
"Peluang-peluang kerjasama yang bisa dijalankan antara lain, sektor energi baru. Indonesia memiliki potensi besar energi terbarukan yang bersumber dari sel surya dan angin dan ini bisa dikerjasamakan dengan Guangxi untuk mempercepat adopsi energi baru," sebutnya.
Di kegiatan ini, Cahyo Purnomo, Direktur Investasi BKPM membeberkan beragam insentif yang ditawarkan Pemerintah RI kepada calon investor luar negeri yang akan menanamkan modalnya di Indonesia.
Cahyo menyebutkan, China selalu masuk dalam 5 besar negara penanam modal langsung ke Indonesia sejak beberapa tahun terakhir, bersaing dengan Singapura, Jepang, Korea dan lain-lain.
Dia mengatakan, lima sektor utama yang diminati investor China di Indonesia adalah industri pemrosesan metal dasar; transportasi, warehouse dan telekomunikasi; industri kimia dan farmasi; kelistrikan, gas dan air; kawasan industri, perkantoran dan perumahan; serta sektor lain-lain.
Nilai total investasi China saat ini mencapai 34.191 juta dolar AS.
Salah satu perusahaan China yang mempresentasikan bisnisnya di acara ini antara lain perusahaan otomotif, permesinan alat berat Yuchai.
Perusahaan ini mulai masuk pasar Indonesia di 2003 dan mendirikan pusat suku cadang di 2006 dan disusul pendirian pusat layanan purna jual di Indonesia yang menjangkau 4 pulau utama di Indonesia, yakni Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.