Minggu, 5 Oktober 2025

Indonesia Hingga Thailand Mulai Miliki Standar Telur Bebas Sangkar 

Lembaga perlindungan hewan, Sinergia Animal, membuat laporan mengenai penggunaan sangkar pada ayam petelur. 

Hendra Gunawan/Tribunnews.com
Ilustrasi telur. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga perlindungan hewan, Sinergia Animal, membuat laporan mengenai penggunaan sangkar pada ayam petelur. 

Laporan Bebas Sangkar terbaru yang dirilis oleh Sinergia Animal, mengungkapkan banyak perusahaan di Asia kemungkinan tidak akan memenuhi komitmen untuk mengakhiri penggunaan telur dari sistem sangkar pada tahun 2025. 

Dalam laporannya, Sinergia Animal mensurvei 78 perusahaan di India, Indonesia, Jepang, Malaysia, dan Thailand

Sebanyak 50 di antaranya berisiko gagal memenuhi janji mereka untuk menghentikan penggunaan telur dari sistem kontroversial, yang sudah dilarang di banyak negara ini.

"Asia merupakan produsen telur terbesar di dunia. Jutaan ayam dikurung di sangkar yang membuat mereka tidak bisa berjalan, merentangkan sayap sepenuhnya, atau melakukan perilaku alami," kata Direktur Pengelola Act for Farmed Animals, Among Pakrosa, melalui keterangan tertulis, Jumat (1/11/2024).

"Kami menyerukan kepada perusahaan-perusahaan tersebut untuk menepati janji mereka beralih ke sistem bebas sangkar sampai dengan tahun 2025,” tambahnya.

Di sisi lain, 34,61 persen (27 dari 78 perusahaan) dari perusahaan yang dianalisis telah membagikan kemajuan mereka di negara-negara Asia. 

Terdapat dua perusahaan sepenuhnya beralih ke telur bebas kandang di Asia atau secara nasional di Asia. 

"Peningkatan transparansi ini menunjukkan tren positif menuju kesejahteraan hewan yang lebih baik dan peningkatan kepercayaan konsumen," kata Among.

Laporan tersebut juga menyoroti kemajuan di antara produsen telur di Thailand dan Indonesia

Dari 50 produsen yang disurvei, 11 (22%) telah sepenuhnya beralih ke sistem produksi bebas sangkar.

"Data yang kami kumpulkan dapat membantu perusahaan terhubung dengan produsen untuk memenuhi komitmen bebas sangkar mereka," jelas Among. 

Di samping itu, perusahaan yang kesulitan mendapatkan telur bebas sangkar dapat membeli kredit dari sistem “Impact Incentive”. 

Negara di benua Asia memproduksi 64% telur dunia, secara bertahap telah beralih dari penggunaan sangkar

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved