Rabu, 1 Oktober 2025

Emiten Orang Terkaya di RI Prajogo Pangestu Kumpulkan Minyak Jelantah untuk Bahan Bakar Nabati

Minyak jelantah kemudian dikirim ke kilang bio untuk menghasilkan bahan bakar ramah lingkungan, termasuk bahan bakar penerbangan.

HO
Minyak jelantah kemudian dikirim ke kilang bio untuk menghasilkan bahan bakar ramah lingkungan, termasuk bahan bakar penerbangan berkelanjutan (Sustainable Aviation Fuel/SAF). 

UCO, yang dikenal sebagai bahan baku generasi kedua untuk kilang biofuel, sangat penting untuk memproduksi Renewable Diesel (RD) dan Bahan Bakar Penerbangan Berkelanjutan (SAF). Dengan meningkatnya permintaan global untuk RD dan SAF akibat adanya mandat peraturan yang semakin ketat, kebutuhan akan sumber bahan baku yang andal menjadi semakin penting.
 
Daur ulang ban bekas dan limbah plastik dimulai dengan mengumpulkan bahan-bahan ini, diikuti dengan pirolisis, sebuah proses yang memanaskan bahan-bahan ini di dalam reaktor bebas oksigen, mengubahnya menjadi produk yang berharga seperti minyak pirolisis, karbon hitam, dan gas sintetis.

Minyak pirolisis dapat dimurnikan menjadi produk dengan permintaan tinggi seperti bahan bakar nabati, nafta yang dapat didaur ulang, dan bahan kimia hayati untuk plastik dan aplikasi industri. 

Minyak pirolisis juga dapat diproses bersama di kilang minyak/cracker nafta untuk menggantikan bahan baku fosil konvensional dan memenuhi permintaan pasar akan energi dan bahan baku yang berkelanjutan. (Dina Mirayanti Hutauruk/Kontan)


Artikel ini sudah tayang di Kontan dengan judul Chandra Asri Tingkatkan Investasi di Bidang Pengadaan Bahan Baku Biofuel

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved