Senin, 29 September 2025

Emiten Orang Terkaya di RI Prajogo Pangestu Kumpulkan Minyak Jelantah untuk Bahan Bakar Nabati

Minyak jelantah kemudian dikirim ke kilang bio untuk menghasilkan bahan bakar ramah lingkungan, termasuk bahan bakar penerbangan.

HO
Minyak jelantah kemudian dikirim ke kilang bio untuk menghasilkan bahan bakar ramah lingkungan, termasuk bahan bakar penerbangan berkelanjutan (Sustainable Aviation Fuel/SAF). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Emiten orang terkaya di RI Prajogo Pangestu, PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) mengumpulkan  used cooking oil (UCO) atau minyak jelantah untuk bahan bakar nabati (BBN).

Hal tersebut dilakukan setelah TPIA menjalin kemitraan dengan Biofront untuk melakukan investasi di bidang pengadaan dan pengumpulan bahan baku BBN.

Langkah strategis ini akan dilaksanakan dengan memanfaatkan unit pengumpulan minyak jelantah milik Biofront di Indonesia, yakni TUKR.

Direktur Sumber Daya Manusia dan Urusan Korporat Chandra Asri Group, Suryandi mengatakan, kolaborasi ini selaras dengan strategi Chandra Asri Group untuk melakukan diversifikasi melalui inisiatif bisnis ramah lingkungan. 

Baca juga: Kebijakan Komprehensif Pemerintah Diyakini Mampu Dorong Bioetanol sebagai Bahan Bakar Nabati  

"Komitmen ini sejalan dengan upaya pemerintah Indonesia untuk mempromosikan inisiatif energi terbarukan dan meningkatkan kedaulatan energi,” kata Suryandi dikutip dari Kontan, Selasa 
(29/10/2024).

Diketahui, TUKR adalah salah satu perusahaan pengumpul minyak jelantah  yang dihasilkan dari produksi makanan di restoran, hotel, mall, dan banyak lagi secara berkelanjutan. 

Minyak ini kemudian dikirim ke kilang bio untuk menghasilkan bahan bakar ramah lingkungan, termasuk bahan bakar penerbangan berkelanjutan (Sustainable Aviation Fuel/SAF). 

Suryandi menjelaskan, investasi  tersebut sangat penting bagi pertumbuhan strategis Chandra Asri Group dalam sektor bahan bakar ramah lingkungan, khususnya melalui produksi bahan bakar nabati dan Bio-Nafta. 

Dengan berinvestasi pada aset dan teknologi bahan bakar yang berkelanjutan, Chandra Asri Group bertujuan untuk menjadi pemimpin dalam praktik-praktik berkelanjutan di industri dan di kawasan Asia Tenggara.

Chandra Asri melihat bahan baku berbasis bio, seperti Bio-Naphtha, sangat penting untuk memfasilitasi transisi industri ke praktik yang lebih ramah lingkungan. Naphta terbarukan yang dihasilkan dari UCO menawarkan solusi praktis bagi industri yang ingin meminimalkan jejak karbon mereka. 

Selain itu, inisiatif ini memainkan peran penting dalam mempromosikan ekonomi sirkular dengan mengoptimalkan efisiensi sumber daya. 

"Kami juga antusias untuk menjajaki kolaborasi di masa depan di sektor lain dalam ekonomi sirkular, seperti ban bekas dan daur ulang limbah plastik," paparnya.

CEO Biofront Commodities, Fahad Farooq, menyatakan kemitraan ini menegaskan hubungan penting antara pengumpul bahan baku dan Bio-refinery dalam sektor bahan bakar hijau, di mana akses dan keamanan bahan baku adalah hal yang mutlak. 

Menurutnya, dukungan Chandra Asri Group dalam bidang kimia dan logistik memberikan Biofront keunggulan dalam pengumpulan, penyimpanan, dan distribusi bahan baku. Kolaborasi itu akan memungkinkan Biofront langsung memasok Chandra Asri Group dengan bahan baku penting untuk produksi berbasis bio. 

“Kami juga berkomitmen untuk mengembangkan aliran limbah dan bahan alternatif dengan Chandra Asri Group di Indonesia, termasuk ban bekas dan pengumpulan limbah plastik serta produksi minyak pirolisis, semua bertujuan untuk mengurangi emisi karbon lebih lanjut melalui pemanfaatan limbah lokal yang melimpah namun belum dimanfaatkan secara optimal.” imbuhnya.

Halaman
12
Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan