Menilik Lebih Dekat Pusat Budidaya Maggot Binaan Perusahaan Tambang di Banyuwangi
Pusat budidaya ini terletak di Desa Siliragung, Kecamatan Siliragung, Banyuwangi, Jawa Timur.
Satu kilogram maggot bisa mengonsumsi 10 kilogram sampah sampai masa habis hidupnya. Di pusat pembudidaya ini, rata-rata per pekannya menghasilkan 100 kilogram maggot.
Selanjutnya, ketika larva sudah berusia 15-18 hari, Ardy dan kawan-kawannya siap melakukan panen maggot.
50 persen hasil panen kemudian dijual, sedangkan 50 persen sisanya mereka putar lagi ke awall siklus memproduksi maggot.
Maggot yang sudah dipanen bisa dijual dan dimanfaatkan oleh peternak untuk pakan. Biasanya, ini merupakan alternatif pakan bagi unggas dan ikan hias seperti koi.
Maggot juga bisa dikeringkan dan dikonsumsi oleh manusia. Kami diberi kesempatan untuk memakannya.
Para awak media tampak ragu ketika disuguhi maggot yang telah dikeringkan. Namun, salah satu peternak berbaju hitam memakannya dan menunjukkan bahwa ini aman.
Repoter Tribunnews ikut mencoba maggot yang telah dikeringkan. Sempat ragu ketika menggenggam maggot kering tersebut, tetapi ternyata rasanya biasa saja.
Rasanya seperti makan keripik. Pikiran saat itu yang terbayang adalah bagaimana jika memakannya dengan nasi hangat dan sambal.
Maggot kering juga tampaknya bisa menjadi alternatif menu Makan Bergizi Gratis. Sebab, para pembudidaya ini semangat sekali menyebutkan bahwa kandungan protein maggot kering sangat tinggi.
Kembali ke proses pemanenan maggot. 50 persen maggot yang tidak dijual ini akan dibiarkan menjadi pupa atau kepompong untuk kemudian menetas menjadi lalat kembali.
"Setelah jadi lalat, kembali lagi siklus awal. Dia kawin, dia bertelur lagi, sampai jadi maggot lagi, dan jadi lalat lagi," ucap Ardy.
Untuk 50 persen maggot yang dijual, pusat budidaya ini menjual maggot segar yang sudah diolah menjadi bubuk cair seharga Rp 6 ribu per kilogram. Namun, jika yang sudah dikeringkan, bisa mencapai Rp 70-80 ribu.
Pembeli juga bisa mendapatkan maggot segar dengan harga Rp 800 per kilogram, tetapi tidak akan mendapatkan yang sudah diolah menjadi bubuk cair.
Menurut Sundarianto, pria yang mengepalai para pembudidaya di tempat ini, maggot-maggot ini dijual kepada peternak mandiri dan petani sekitar.
Sampah Didapat dari Warga
Pusat budidaya ini ternyata juga memanfaatkan sampah organik warga sekitar. Mereka bahkan rela menghargai sampah tersebut.
Setelah Sempat Langka karena Penutupan Jalur Gumitir, BBM di Jember Kini Mulai Normal |
![]() |
---|
Babak Baru Kehidupan Farel Prayoga, Pindah dari Banyuwangi ke Jakarta |
![]() |
---|
Perbaikan Jalur Gumitir Akibatkan BBM Langka hingga Kemacetan, Emil Dardak Minta Proyek Dipercepat |
![]() |
---|
Efek Jalur Gumitir Jatim Ditutup, BBM di Jember Kosong, Truk Kecelakaan |
![]() |
---|
Anggota Komisi VI DPR Temukan Keterlambatan Pasokan BBM di Jember |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.