Kementan: Investasi Sektor Perkebunan Perlu Digenjot untuk Wujudkan Indonesia Emas 2045
investasi dalam subsektor perkebunan memiliki peran penting dalam mencapai visi Indonesia Emas 2024.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) mengungkapkan, investasi dalam subsektor perkebunan memiliki peran penting dalam mencapai visi Indonesia Emas 2024.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Perkebunan Heru Tri Widarto, menuturkan investasi tersebut bakal mendongkrak pembangunan ekonomi berkelanjutan, peningkatan kesejahteraan masyarakat, dan pengembangan sektor-sektor strategis.
Baca juga: BUNEX Menebar Inspirasi: Perkebunan Menjanjikan, Dari Bisnis Hingga Wisata Edukatif
Hal ini diungkapkan dalam gelaran Perkebunan Indonesia Expo (Bunex) 2024 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) Tangerang.
Adapun, jenis komoditas perkebunan yang perlu didorong seperti kelapa sawit hingga kopi.
Lantaran, komoditas tersebut merupakan tanaman unggulan dari Tanah Air.
“Subsektor perkebunan, seperti kelapa sawit, karet, kakao, kopi, dan teh, merupakan komoditas unggulan yang menyumbang devisa besar bagi negara dan menyerap tenaga kerja dalam jumlah signifikan,” ujar Heru, Sabtu (14/9/2024).
Baca juga: Kementan Ajak Generasi Muda Geluti Bisnis Bidang Perkebunan, BUNEX Terbukti Perluas Akses Pasar
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Tanaman Kelapa Sawit dan Aneka Palma, Ardi Praptono menyebut, berdasarkan data Badan Pusat Statistik, komoditas perkebunan berkontribusi besar pada produk domestik bruto (PDB) Nasional.
Menurutnya, sektor perkebunan khususnya sawit telah menjadi sumber penghasilan bagi jutaan petani di Republik ini, seperti di Sumatera hingga Kalimantan.
Belum lagi, produk sawit berperan menjaga ketahanan pangan serta energi nasional, melalui berbagai inovasi.
“Potensi subsektor perkebunan Indonesia menjadi penyumbang nilai ekspor yang terbesar, lebih besar dari migas, dengan jutaan petani kecil terlibat mendorong terciptanya lapangan kerja langsung maupun tidak langsung," papar Ardi.
"Selain itu, sebagai alternatif ketahanan energi pengganti bahan bakar fosil (bioenergi),” pungkasnya.
Kementerian Pertanian Dapat Tambahan Anggaran Rp 145 Miliar Menjadi Rp 40,145 Triliun |
![]() |
---|
Strategi Produktivitas Nasional Jadi Langkah Menaker Tingkatkan Daya Saing Global |
![]() |
---|
Lembaga Pendidikan Keagamaan di Jawa Timur Dapat Bantuan Sarana dan Prasarana |
![]() |
---|
Data BPS Ungkap Produksi Beras Surplus 3,7 Juta Ton Hingga Oktober 2025 |
![]() |
---|
Kemnaker Gelar Pelatihan dan Sertifikasi Productivity Specialist Guna Dorong Produktivitas Nasional |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.