Senin, 29 September 2025

IAFMI 2024 Jadi Ajang Kolaborasi Industri Migas Hadapi Tantangan yang Makin Dinamis

IAFMI 2024 menjadi wadah penting bagi para pelaku industri untuk memperkenalkan teknologi terbaru dan menjalin kemitraan strategis.

HO
Pameran Ikatan Ahli Fasilitas Produksi Migas Indonesia (IAFMI) 2024 di Jakarta selama tiga hari hingga Rabu (28/8/2024). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berbagai perusahaan sektor minyak dan gas (migas) tampil dalam kegiatan Ikatan Ahli Fasilitas Produksi Migas Indonesia (IAFMI) 2024 di Jakarta hingga Rabu (28/8/2024).

Ada partisipasi 31 exhibitor yang menampilkan inovasi dan teknologi terbaru di industri migas, di mana IAFMI 2024 menjadi platform penting bagi para pelaku industri untuk memperkenalkan teknologi terbaru dan menjalin kemitraan strategis.

Chairman Forum Fasilitas Produksi Migas (FFPM) yang juga Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Taufik Aditiyawarman menekankan, pentingnya kolaborasi dan sinergi antar perusahaan dalam menghadapi tantangan industri rancang bangun atau EPC (Engineering, Procurement & Construction) yang semakin kompleks dan dinamis terutama dalam pengelolaan proyek di lingkungan K3S.

Baca juga: BPH Migas Sebut Pembangunan Pipa Gas Cisem Terbukti Geliatkan Industri

Dirinya juga menyoroti peran penting teknologi dalam mendukung efisiensi operasional dan keberlanjutan di bidang EPC, khususnya di sektor migas.

Direktur Utama Rekind Triyani Utaminingsih menyampaikan, pada ajang IAFMI 2024, Rekind maupun anak usahanya mengedepankan inovasi dan pengalamannya.

"Kami menawarkan solusi terbaru untuk menunjang kegiatan di bidang energi, migas dan petrokimia," kata Triyani dikutip Selasa (27/8/2024).

Direktur Utama Tracon Industri Solikan mengatakan, pameran ini menjadi ajang strategis bagi perusahaan-perusahaan di sektor migas untuk saling berbagi pengetahuan, memperkenalkan inovasi baru, dan menjalin kemitraan yang lebih erat.

Dalam pameran IAFMI 2024, turut terselenggara Forum Group Discussion (FGD) bertajuk Facilities Retrofit for Emission Reduction.

Dalam FGD tersebut, Direktur Utama PT Rekayasa Engineering (RE) Donal Silitonga mengangkat tema diskusi terkait kemampuan para engineernya, berangkat dari pengalaman melaksanakan kegiatan Carbon Capture Utility & Storage (CCUS).

Pengalaman RE dalam menunjang kegiatan di bidang energi baru dan terbarukan (EBT) tersebut disampaikan ketika mendukung Rekind dalam pelaksanaan kegiatan proyek pabrik CO2 Cair milik PT Pupuk Kujang Cikampek (PKC).

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan