Minggu, 5 Oktober 2025

Kecewa Alasan Penutupan Pabrik di Purwakarta, Kemenperin Ungkap Strategi Sepatu Bata Selanjutnya

Fokus pada bisnis retail penting untuk dilakukan dalam rangka mengembalikan kinerja bisnis dan penjualan yang dalam beberapa tahun terakhir menurun.

Warta Kota/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Karyawan tengah memproduksi sepatu dan sandal merk Bata di pabrik Sepatu Bata, Purwakarta, Jawa Barat, Kamis (2/6/2016). Fokus Bata pada bisnis retail penting untuk dilakukan dalam rangka mengembalikan kinerja bisnis dan penjualan yang dalam beberapa tahun terakhir menurun. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perindustrian telah melakukan pertemuan dengan manajemen PT Sepatu Bata Tbk. Pertemuan tersebut membahas penutupan pabrik Sepatu Bata di Purwakarta.

Dari pertemuan tersebut, terungkap bahwa keputusan penutupan lini manufaktur atau produksi oleh manajemen Sepatu Bata berkaitan dengan strategi bisnis yang dilakukan dalam rangka refocusing pada lini penjualannya (store).

Keputusan ini merupakan langkah perusahaan guna menghadapi persaingan industri sepatu di dalam negeri.

"Direksi menyampaikan, dalam rangka efisiensi dan memperhatikan trend pasar yang cepat dan bervariasi, maka PT Sepatu Bata Tbk fokus pada pengembangan produk dan desain yang memenuhi selera pasar," tutur Direktur Industri Tekstil, Kulit dan Alas Kaki (ITKAK) Adie Rochmanto Pandiangan, Rabu (8/5/2024).

Baca juga: Manajemen Bata Blak-blakan Alasan Tutupnya Pabrik di Purwakarta dan Rencana Strategi Bisnisnya

Menurut Kemenperin, langkah yg diambil oleh PT Sepatu Bata Tbk tersebut sebenarnya dianggap kurang tepat, karena saat ini kondisi industri sepatu nasional tumbuh terus dengan kebijakan pengendalian terhadap impor barang jadi (konsumsi) dan jaminan bahan baku.

PT Sepatu Bata Tbk menyampaikan, pabrik Purwakarta hanyalah bagian kecil dari keseluruhan bisnis perusahaan, demikian juga dari sisi produksi, masih sangat kecil jika dibandingkan dengan produsen sepatu lainnya.

Oleh karenanya, menurut manajemen, penutupan pabrik Purwakarta merupakan langkah paling realistis.

Perusahaan berpendapat, fokus pada bisnis retail penting untuk dilakukan dalam rangka mengembalikan kinerja bisnis dan penjualan yang dalam beberapa tahun terakhir mengalami penurunan.

Adie menyampaikan, PT Sepatu Bata Tbk berjanji strategi bisnis ini tetap menjamin produk yang dijual masih bersumber dari produsen dalam negeri yang selama ini bekerja sama dengan mereka, seperti PT Prestasi Ide Jaya dan enam pabrik lainnya.

Diharapkan, strategi refocusing dapat meningkatkan penjualan, yang pada gilirannya akan meningkatkan juga produksi di tujuh pabrik tersebut.

Dengan strategi tersebut, meskipun terjadi penutupan pabrik, jumlah sepatu produksi dalam negeri yang dipasarkan oleh PT Sepatu Bata Tbk secara agregat tetap sama dan bahkan akan ditingkatkan.

Selain itu, pekerja di usia produktif yang terdampak Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) akan dialihkan ke pabrik sepatu lain di sekitar Purwakarta.

Oleh karena itu, Kemenperin berharap setelah kondisi perusahaan membaik, suatu saat perusahaan bisa membuka kembali pabriknya di Indonesia dengan kapasitas yang lebih besar.

Menurut Adie, faktor yang menyebabkan PT Sepatu Bata Tbk menutup pabriknya di Purwakarta karena inefisiensi produksi dan produk yang tidak memenuhi selera konsumen, sehingga memilih untuk lebih fokus pada lini bisnis retail.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved