Minggu, 5 Oktober 2025

UMKM Senthir Sumunar, Batok Kelapa Belakang Rumah Mertua Jadi Berkah

Lampu hias UMKM Senthir Sumunar semakin unik karena dibuat dari batok kelapa, di atasnya juga terdapat wadah cairan aroma terapi sebagai wewangian

TribunSolo.com/Chrysnha
Sarwidiyanto pemilik UMKM Senthir Sumunar berdiri memamerkan produknya di Night Market Ngasopuro 

TRIBUNNEWS.COM - Wewangian aroma terapi tercium dari tenda nomor 08 di Pasar Malam Ngarsopuro, Solo, malam itu.

Setelah didekati, terdapat barisan benda-benda unik dan antik berderet rapi di atas meja berbalut taplak motif batik.

Satu di antaranya benda itu mengeluarkan bau lavender, terasa juga bau tipis mint menambah wangi dan segar suasana sekitar.

Benda itu adalah varian baru lampu hias produksi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Senthir Sumunar, asal Mojolaban , Sukoharjo.

Tak seperti lampu hias pada umumnya, benda karya Sarwidiyanto ini dimofidikasi dengan tambahan wadah cairan aromaterapi pada bagian atas lampu.

Sehingga fungsi lampu hias tak hanya menyinari tapi semakin sempurna dengan suguhan harum wangi aroma terapi.

"Ini adalah varian baru lampu hias produk Senthir Sumunar, ada tempat khusus cairan aroma terapi berfungsi untuk mengharumkan ruangan juga. Jadi lampu hias sekaligus aroma terapi," jelasnya ketika dijumpai Tribunnews di Night Market Ngarsopuro pada Sabtu (27/4/2024).

Deretan produk UMKM Senthir Sumunar karya Sarwidiyanto
Deretan produk UMKM Senthir Sumunar karya Sarwidiyanto yang dijual di Night Market Ngarsopuro, Solo

Lampu hias Senthir Sumunar semakin unik karena dibuat dari batok kelapa.

Ornamen serta bermacam motif pun mengiringi tubuh lampu hias yang memang diukir menjadi nilai seni artistik tersendiri.

Selain lampu hias, Sarwidiyanto juga memamerkan karya kerajinan tangan lainnya.

Ada mainan, mangkok, peralatan dapur hingga pernak-pernik hiasan yang cocok dipajang di ruang tamu rumah anda.

Kebanyakan, produk karya pria yang menyandang gelar sarjana teknik ini berbahan dasar batok kelapa.

Baca juga: Berawal dari Hobi, Suvenir UMKM Lintang Kejora Menyeberang ke Singapura

Bukan tanpa alasan Sarwidiyanto memilih batok kelapa sebagai bahan melahirkan karya UMKM.

Ceritanya adalah pada 2009 lalu, Sarwidiyanto yang tinggal di rumah mertua kala itu tengah menilik kebun bagian belakang.

Dilihatnya berserakan batok-batok kelapa jatuh dari pohonnya karena terlalu matang alias tua usianya.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved