Peran Mulia Agen BRILink, Beri Layanan Perbankan di Pelosok & Benteng Warga dari Penipuan Era Kiwari
“Sebelum kirim uang, bisa dicek dulu di pihak ketiga untuk cek nomor hp atau nomor rekening,cek juga ke saudara-saudara yang lain, dan kuncinya tenang
“Kemungkinan itu semi hipnotis, jadi Jumat itu sudah transfer Rp10 juta, suaminya itu bahkan tidak tahu si Mbak Marni ini tf (transfer) ke orang yang mengaku saudaranya,” kata Felani.
Kemudian pada hari Senin, Marni masih diminta oleh penipu itu untuk kembali mengirimkan dana.
“Waktu Senin itu bawa uang Rp7 juta, akhirnya bisa kami cegah, karena dari awal datang sudah grusa-grusu dan kayak takut ketahuan orang gitu, akhirnya petugas kami lapor dan bisa kami cegah penipuan itu,” ujar Felani.
Felani menambahkan, modus penipu itu adalah mengaku saudara Marni yang sudah lama tidak berkomunikasi dan meminta tolong dipinjami uang untuk menebus tanah murah yang ada di Jakarta.
“Ada tanah murah, kamu bantu berapapun, nanti habis dibeli langsung dijual mahal sudah ada yang mau, kamu saya kasih bagian 50 persen keuntungan, tapi transfernya cepet, sebelum jam 8 pagi,” cerita Felani menirukan si penipu.
Felani mengatakan pihaknya tidak bisa mencegah penipuan ketika hari Jumat karena Marni masih terlihat bersikap normal.
“Selama no rekening dan nama penerima cocok ya kami lakukan transaksi, ndilalah e yang Senin itu Mbak Marni tingkahnya agak aneh, makanya kami tahan dulu transaksinya, kok bener penipuan, jadi bisa mencegah Rp7 juta melayang,” kata Felani.
Kisah Agen BRILink jadi benteng terakhir warga terhadap penipuan zaman now juga diungkapkan oleh Wahyono, pemilik BRILink Zilquin di Tawangmangu.
Ia mencegah wanita di desanya yang hampir tertipu mengirimkan uang kepada temannya di luar negeri dengan nilai puluhan juta rupiah.
“Katanya dikirimi hadiah temannya dari luar negeri iPhone kalau tidak salah, tapi disuruh transfer dulu untuk bayar pajak,” kata Wahyono.
Wahyono yang merasa janggal kemudian mengecek rekening tujuan di aplikasi pihak ketiga dan menemukan bahwa rekening tujuan itu adalah penipu.
“Karena kalaupun benar bayar pajak kan harusnya ke rekening lembaga, kemudian uang yang diminta kok sampai Rp20 juta kan agak kurang logis untuk bayar pajak hadiah, akhirnya saya kasih penjelasan dan untungnya mbak e mengerti,” kata dia.
Wahyono kemudian meminta wanita ini menelepon “temannya” yang ada di luar negeri tersebut.
Benar saja, nomor “teman” itu langsung tidak bisa dihubungi dan menguatkan dugaan bahwa itu adalah modus penipuan.
Wahyono mengatakan ia sering melakukan cek pada aplikasi pihak ketiga jika ada transaksi yang mencurigakan di BRILink-nya.
Siswa yang Diinjak Guru Dibawa ke Tukang Pijat, Ini Penjelasan SMA Negeri Cepogo Boyolali |
![]() |
---|
Jatuh Tempo Kucuran Dana Rp 200 Triliun ke Bank Himbara, Menkeu Purbaya: Suka-suka Saya Sampai Kapan |
![]() |
---|
Jadwal Super League 13–14 September: Digdaya Persija Digoyang Bali United |
![]() |
---|
Lewat Program Jumat Berkah, Iptu Agung Muryo Rutin Bagikan 650 Porsi Makanan Gratis di Boyolali |
![]() |
---|
Duduk Perkara Kades di Boyolali Gadaikan Tanah Desa Rp1,4 Miliar, Warga: Buat Usaha Kandang Ayam |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.