Dua Menteri Jokowi Murka ke Tom Lembong Akibat Ungkit Jasanya Setelah Disebut-sebut Gibran
Semua kepala negara saat kegiatan bilateral, pasti ada orang di belakangnya yang memberikan catatan.
Bahlil mengkalim bahwa mantan menteri yang kerap membuat pidato bagi Presiden Jokowi juga dinilai tak terlalu pintar.
Lantaran dia menilai hasil pidato yang disampaikan untuk Presiden Jokowi kerap kali tak terpakai.
"Kadang-kadang Presiden Jokowi ini cuma iya-iya aja padahal enggak dipake juga. Itu konsep ntar aja padahal enggak pinter-pinter banget juga," ungkapnya.
Bahkan, Bahlil menyelipkan pesan bahwa yang dibutuhkan Kementerian Investasi/BKPM adalah yang jago eksekusi bukan hanya pidato semata.
"Jadi menurut saya di Kementerian Investasi ini siapapun besok kedepan yang memimpin kalau hanya pidato-pidato saya pikir dipikirkan lagi lah, karena yang dibutuhkan di sini eksekusi," jelasnya.
Beberapa hari belakangan nama Tom Lembong mendadak trending topik usai disebut-sebut Gibran dalam debat cawapres pada Minggu (21/1/2024).
Tahu namanya disebut-sebut dalam debat cawapres kemarin, pemilik nama lengkap Thomas Lembong ini akhirnya buka suara.
Tom Lembong menanggapi Gibran yang menyebut-nyebut namanya. Menurutnya Tom, penyebutan namanya itu merupakan sebuah kerinduan lantaran sudah tak lagi bekerja di pihak Jokowi, ayah Gibran.
Tom Lembong bercerita bahwa selama tujuh tahun dirinya kerap membuat 'contekan' untuk ayah Gibran, Joko Widodo di Istana.
"Tentunya selama 7 tahun saya membuat contekan dan menulis pidato untuk ayahnya, Pak Presiden. Dan saya bisa mendeteksi mungkin sebuah rasa rindu bahwa saya tidak lagi di situ untuk memberikan masukan-masukan yang berkualitas," kata Tom Lembong mengutip Bangkapos.com, Rabu.
Kerinduan itu bisa dipahami karena Tom Lembong kini membuat 'contekan' di pihak Timnas AMIN, yang merupakan lawan dari pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2 dalam kontestasi Pilpres 2024.
Bohongi Masyarakat
Bahlil turut menyebut Tom Lembong menyampaikan berita bohong kepada masyarakat karena menyebut bahan baku baterai mobil listrik Tesla tidak lagi menggunakan nikel.
“Ini tidaklah benar kalau ada mantan pejabat atau pemikir ekonomi atau siapa pun yang mengatakan sekarang nieal nggak lagi dikejar investor untuk membuat baterai mobil,” kata Bahlil.
Menurut Bahlil, LFP ini hanya digunakan Tesla untuk produksi mobil yang kualitasnya standar, dan kualitas terbaik tetap dimiliki oleh nikel.
Bahkan Tesla juga hingga saat ini masih menggunakan baterai mobilnya dengan bahan baku nikel.
Tak Ada Putra Sulung Jokowi di Pelantikan Menteri-Wakil Menteri Hari Ini |
![]() |
---|
Gugat Gibran Soal Ijazah, Subhan Palal Dipuji Pakar: Teliti, Tapi Harus Belajar dari Kasus Jokowi |
![]() |
---|
Target Bahlil, Satu Desa Punya Panel Surya Berkapasitas Sampai 1,5 MW |
![]() |
---|
Tambang Bawah Tanah Penuh Lumpur, Pekerja Freeport Belum Kunjung Ditemukan |
![]() |
---|
Profil Prof. Arif Satria, Rektor IPB Diprediksi Jadi Kepala BRIN Baru, Gantikan Laksana Tri Handoko? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.