Senin, 6 Oktober 2025

Pengamat: Pembentukan PalmCo Bikin Bisnis Sawit Grup PTPN Lebih Efisien

Sampai saat ini Indonesia belum punya teknologi di dalam negeri yang dapat mengolah sawit 100 persen menjadi bahan bakar nabati

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Choirul Arifin
EKSPLORASI
Pengamat ekonomi Fahmy Radhi berpendapat pembentukan subholding PalmCo membuat bisnis sawit yang dikelola grup PTPN menjadi lebih fleksibel karena selama ini dikelola terpisah-pisah. 

“Ini saya kira tantangan juga yang harus diantisipasi. Maka bagaimana rencana bisnis yang harus dilakukan pada saat akhirnya harga naik atau sebaliknya sewaktu harga turun,” lanjut Fahmy Radhi.

Tantangan ketiga, tambahnya, adalah masalah yang belum selesai, yaitu penolakan dari berbagai negara, terutama di Eropa Barat, terhadap ekspor sawit karena isu lingkungan. Dia berharap PalmCo juga dapat terlibat dalam melakukan lobi-lobi, sehingga peluang ekspor Indonesia tidak terhambat.

Seperti diketahui, PTPN Group resmi membentuk sub holding PalmCo dari penggabungan unit bisnis sawit 13 PTPN pada Jumat tanggal 1 Desember 2023, Jumat (1/12/2023).

Pembentukan PalmCo dan SupportingCo merupakan implementasi dari Program Strategis Nasional (PSN) yang bertujuan untuk mewujudkan kemandirian, khususnya di bidang ketahanan pangan dan energi.

PalmCo diharapkan menjadi perusahaan sawit terbesar di dunia dari sisi luas lahan, yaitu mencapai lebih dari 600 ribu hektare pada 2026 dan akan menjadi pemain utama industri sawit dunia.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved