Bahas IKN, Anies Soroti Urgensi Pembangunan Infrastruktur Kereta dan Renovasi Sekolah di Kalimantan
Calon Presiden (Capres) nomor urut 1, Anies Baswedan menyoroti urgensi pembangunan infrastruktur kereta di pulau Kalimantan.
Menurut Anies, hal lain yang lebih penting bagi Indonesia adalah mencari dukungan internasional untuk membangun fasilitas pendidikan dan kesehatan.
Pasalnya, fasilitas pendidikan dan kesehatan itu akan bisa dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia.
"Itu lebih urgen daripada untuk membangun sebuah kota karena kalau kita lihat manfaat dari pembangunan fasilitas kesehatan itu akan dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia," ujar Anies.
Sehingga, dalam hal ini, Anies mendorong pentingnya Indonesia melakukan kerja sama internasional untuk membangun infrastruktur kebutuhan dasar rakyat.
Bahkan, salah satu partai pengusung Anies di Pilpres 2024, yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS) juga turut mengkritisi pembangunan IKN ini.
Presiden PKS, Ahmad Syaikhu berharap Anies tak melanjutkan kebijakan Pemerintahan Presiden Jokowi untuk memindahkan Ibu Kota ke IKN jika terpilih menjadi presiden di 2024 nanti.
Pembatalan IKN menjadi Ibu Kota Indonesia baru itu merupakan suara dari PKS dan berharap Anies dapat mengakomodir aspirasi tersebut.
“Tentu sikap ini adalah awalannya adalah sikap dari PKS sendiri. Tetapi kaitan ini apakah mau dibawa oleh presiden atau tidak gagasan ini, mudah-mudahan ini akan juga diakomodir oleh Pak Anies dan juga bisa dipahami juga oleh partai-partai yang lain,” kata Syaikhu di Depok, Jawa Barat, Minggu (26/11/2023).
Namun, cawapres pendamping Anies, yakni Muhaimin Iskandar alias Cak Imin tak setuju dengan pernyataan PKS tersebut.
Cak Imin tetap menginginkan pemindahan ibu kota itu ke IKN.
Sebut Anggaran Pembangunan IKN Besar Tapi Tak Digunakan untuk Kebutuhan Mendesak
Baru-baru ini, Anies juga kembali mengkritik pembangunan IKN saat safari politiknya di Karawang, Jawa Barat, Senin (4/11/2023).
Anies mengatakan, anggaran pembangunan IKN yang besar itu tak digunakan untuk kebutuhan mendesak.
Padahal, publik punya kebutuhan yang lebih mendesak hari ini, sehingga ia sering mempertanyakan pembangunan IKN tersebut.
"Saya sering sampaikan ini, kita merasakan sekali betapa anggaran yang begitu besar sering tidak digunakan untuk kebutuhan yang urgen (mendesak)," ujar Anies.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.