Indonesia Membutuhkan Lebih Banyak AI Engineer untuk Antisipasi Perkembangan Kecerdasan Buatan
Pemerintah menginginkan lebih banyak AI Engineer untuk membangun dan mengoptimalkan AI di Indonesia.
Penulis:
Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor:
Choirul Arifin
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah mengantisipasi perkembangan dari kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI). Pemerintah menginginkan lebih banyak AI Engineer untuk membangun dan mengoptimalkan AI di Indonesia.
Upaya ini sejalan dengan Leaders' Declaration di perhelatan G20 India.
"Di dalam Leaders' Declaration di New Delhi G20 di India juga memberikan perhatian khusus kepada AI agar diperhatikan dan dimanfaatkan secara bertanggung jawab," kata Menko Perekonomian Airlangga Hartarto di acara BNI Investor Daily Summit 2023 di Jakarta, Selasa (24/10/2023).
"Presiden Joko Widodo telah mengatakan kita tidak perlu takut dengan adanya AI karena regulasinya belum ada, tetapi AI terus berkembang, justru kita harus mengantisipasi dengan meningkatkan kompetensi, menjadi AI Engineers dengan expert sebanyak-banyaknya," lanjutnya.
Beberapa hal yang menjadi perhatian dalam regulasi AI di berbagai negara, dikatakan Airlangga, yakni tidak boleh bertentangan dengan kepentingan negara.
Berikutnya, AI juga tidak boleh bertentangan dengan kepentingan pribadi atau kepentingan individu. "Kita juga harus menjaga agar AI itu sesuai dengan persaingan yang sehat," ujarnya.
Baca juga: Kecerdasan Buatan Bikin Tindak Kriminalitas Makin Berkembang dan Canggih
Airlangga turut menyinggung bagaimana pemerintah terus mendorong didirikannya berbagai startup di RI. Dia bilang, pemerintah menyediakan beberapa opsi pembiayaan.
Baca juga: Meta Kembangkan Sistem Kecerdasan Buatan Baru, Diklaim Lebih Canggih dari ChatGPT
Antara lain, kredit usaha rakyat (KUR) program hub.id accelerator, gerakan nasional seribu startup, serta startup studio yang didirikan di berbagai kota.
10 Prompt Gemini AI Foto Nongkrong di Kafe Estetik, Hasilnya Realistis |
![]() |
---|
AI dan Jurnalisme: Antara Efisiensi Teknologi dan Risiko Etika |
![]() |
---|
Asia Tenggara Catat Rekor Baru untuk Konferensi AI dan Bisnis Digital |
![]() |
---|
Meta Rilis Kacamata AI Baru, Zuckerberg: Ini Bisa Gantikan Smartphone di Masa Depan |
![]() |
---|
YouTube Kenalkan Fitur Baru Berbasis AI dan Alternatif Monetisasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.